Suara.com - Dua kapal motor Inkamina penangkap ikan bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk kelompok nelayan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dikerahkan untuk mengangkut barang dan penumpang korban bencana alam banjir yang terisolasi perhubungan darat karena rusaknya sejumlah jembatan di daerah tambang nikel itu.
"Kami turunkan dua kapal Inkamina dan beberapa kapal motor kecil milik anggota kami untuk membantu mengatasi kesulitan transportasi barang dan jasa di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali," kata Syahrul, salah seorang Ketua Kelompok Usaha Bersama Nelayan di Bungku, Ibu Kota Kabupaten Morowali, Kamis (13/6/2019).
Menurut dia, kapal Inkamina bertonase 35 GT itu difokuskan untuk mengangkut sepeda motor dan bahan pokok seperti elpiji, gula, beras, air mineral, telur ayam dan sayur-mayur.
"Kalau tidak ada muatan barang, kami memuat penumpang juga," ujarnya dan mengatakan bahwa pengoperasian Kapal Inkamina ini mengenakan tarif yang jauh lebih murah dari yang dipungut nelayan pada umumnya.
Kalau nelayan lain yang mengoperasikan perahu motor tempel (ketinting) memungut Rp250.000 untuk setiap sepeda motor dan satu penumpangnya, namun kapal Inkamina hanya mengutip Rp100.000. Sedangkan untuk mengangkut barang, khususnya bahan pokok, tergantung kemampuan pemilik barang, yang penting ongkos bahan bakar dan jasa naik-turun barang bisa tertutupi.
"Itu sebabnya kami sangat kewalahan melayani permintaan angkutan karena daya angkut kami cukup besar dan tarifnya juga sangat murah," katanya seperti dilansir Antara.
Jasa angkutan kapal Inkamina ini diberikan untuk rute Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur, ke Bahodopi, Kecamatan Bahodopi dengan lama pelayaran sekitar 45 menit. Setiap hari, kedua kapal ini bisa menjalani rute itu sebanyak dua kali.
Angkutan laut saat ini menjadi sarana vital bagi masyarakat di Kecamatan Bahodopi untuk masuk dan keluar ke Bahodopi, kota tambang nikel tersebut, karena Jembatan Dampala, Kecamatan Bahodopi, yang musnah dibawa banjir bandang pada Sabtu (8/6), belum bisa dilewati.
Puluhan kapal motor nelayan saat ini beroperasi untuk mengangkut barang dan penumpang yang masuk dan keluar Bahodopi dari arah Kota Poso, Palu dan Makassar sebab belum ada jembatan darurat yang dibangun pemerintah.
Baca Juga: Kirim Tenaga Medis dan Obat, Dinkes Sultra Tangani Korban Banjir Konawe
"Saat ini memang cuaca di laut kurang mendukung untuk mencari ikan, karena itu kapal-kapal nelayan beralih fungsi menjadi taxi laut dengan pendapatan yang cukup menggembirakan," ujar Syahru.
Kepala Satuan Kerja III Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Beny Birmansyah mengatakan bahwa pihaknya sedang membangun jembatan besi (bailey) yang akan menjadi jalur alternatif di Sungai Dampala dan baru akan fungsional kira-kira tiga hari ke depan.
Pemantauan di Wilayah Morowali, Rabu, puluhan truk besar yang mengangkut berbagai kebutuhan masyarakat dan pembangunan di wilayah itu tidak bisa masuk Bahodopi atau keluar dari Bahodopi, baik ke arah Poso, Palu dan Makassar maupun ke arah Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kecamatan Bahodopi merupakan pusat kegiatan investasi dan pertumbuhan ekonomi penting di Sulawesi Tengah setelah hadirnya kawasan industri pertambangan nikel PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang kini telah ditetapkan sebagai salah satu obyek vital nasional.
Berita Terkait
-
Kirim Tenaga Medis dan Obat, Dinkes Sultra Tangani Korban Banjir Konawe
-
Korban Jiwa Akibat Banjir di Samarinda Tembus 30.580 Orang
-
Nikah saat Banjir, Agusalim dan Mardiana Terpaksa Dievakuasi Pakai Perahu
-
Nekat Terjang Banjir di Kalimantan, Rubicon Seharga Rp 1 Miliar Hanyut
-
Lebaran Sebentar Lagi, 2 Kecamatan di Lebak Banten Malah Terendam Banjir
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting