Suara.com - Tim Hukum Jokowi Pertimbangkan Saksi untuk Sidang PHPU Pilpres 2019 Besok
Capres Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin yang menjadi pihak terkait dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, masih belum bisa memastikan menghadirkan saksi atau tidak dalam lanjutan persidangan, Jumat (21/6) besok.
Teguh Samudra, anggota Tim Hukum Jokowi – Maruf Amin mengatakan, sudah menyiapkan 15 nama saksi fakta dan 2 ahli meski belum benar-benar yakin bakal dihadirkan dalam persidangan besok.
Ia menuturkan, Kamis (20/6/2019) hari ini timnya masih mau menggelar rapat untuk menentukan hal tersebut.
"Apakah besok perlu 15 saksi atau bahkan kalau perlu tidak sama sekali, kami akan lihat relevansinya. Karena pihak KPU sudah kami lihat tidak mengajukan saksi fakta, tetapi kami juga enggak mau gegabah," kata Teguh di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Kalaupun nanti diputuskan menghadirkan saksi, dipastikan sosok tersebut bisa mematahkan dalil permohonan Tim Hukum Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo – Sandiaga sebagai pihak pemohon.
"Kami ingin melawan permohonan pemohon yang menyesatkan dan merupakan propaganda itu. Akan kami buktikan secara baik dan benar melalui ahli maupun para saksi,” tekadnya.
Untuk diketahui, sidang lanjutan PHPU Pilpres 2019 akan digelar Jumat (21/6/2019) besok. Sidang dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WIB dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang akan dihadirkan pihak terkait.
Baca Juga: Kesaksian Keponakan Mahfud MD di MK, Moeldoko: Pelintiran yang Ngawur
Berita Terkait
-
Besok, Kubu Jokowi Boyong Profesor UGM dan Ahli Tata Negara di Sidang MK
-
Moeldoko: Saya Tidak Pernah Mengajarkan Berbuat Curang
-
Kesaksian Keponakan Mahfud MD di MK, Moeldoko: Pelintiran yang Ngawur
-
Absen Sidang Keempat di MK, Kubu Prabowo: BW Sehat Kok Lagi Istirahat
-
Disebut dalam Sidang MK Kerahkan ASN, Bupati Karanganyar: Itu Mengada-ada
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah