Suara.com - Amerika Serikat siap menyerang tiga lokasi di Iran sebagai pembalasan atas penembakan jatuh sebuah pesawat nirawak Amerika di atas Selat Hormuz, tetapi membatalkan serangan-serangan tersebut pada saat-saat terakhir untuk menyelamatkan jiwa di pihak Iran.
Pengungkapan oleh Presiden Amerika Donald Trump di media sosial pada hari Jumat (21/6) itu menyusul serangkaian laporan, pertama kali oleh The New York Times, bahwa presiden pada awalnya mengotorisasi serangan terhadap sejumlah target Iran, seperti radar dan baterai misil, sebelum membatalkannya, demikian dilansir dari VOA, Sabtu (22/6/2019).
Dalam cuitannya Trump mengungkapkan ia bertanya berapa orang yang akan tewas, dan dijawab 150 orang oleh salah seorang jenderalnya, Sepuluh menit sebelum serangan dilancarkan, ia membatalkan serangan itu. Dalam cuitan itu Trump juga menyatakan bahwa serangan itu tidak akan proporsional dengan kekuatan pihak lawan.
“Saya tidak tergesa-gesa,” lanjut Trump. “Militer kita dibangun kembali, baru, dan siap berangkat, sejauh ini adalah yang terbaik di dunia.”
Presiden Trump juga mengatakan ia telah mengesahkan sanksi-sanksi keras terhadap Iran Kamis malam sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum dari pemerintahannya untuk memaksa Iran memulai kembali perundingan mengenai program nuklirnya.
“Iran tidak akan pernah dapat memiliki senjata nuklir, tidak akan pernah melawan Amerika Serikat, dan tidak akan pernah melawan dunia!” cuit Trump.
Keputusan Amerika untuk menunda serangan militer terhadap Teheran tampaknya membuat Washington dan Teheran keluar dari ambang konflik bersenjata yang dampaknya dapat dirasakan sebagian besar Timur Tengah.
Ini juga tampaknya untuk tetap membuka ruang dialog antara kedua negara bermusuhan itu.
Seruan dari Teheran
Baca Juga: Sinyal 'Panas' Iran untuk Amerika Serikat
Kantor berita Reuters melaporkan Jumat (21/6) pagi bahwa para pejabat Iran menyatakan menerima pesan dari Trump melalui Oman pada malam sebelumnya, berisi peringatan mengenai serangan yang akan segera terjadi, tetapi juga bahwa Amerika Serikat bersedia untuk melakukan pembicaraan mengenai berbagai isu.
Tetapi salah seorang pejabat Iran mengatakan tawaran untuk berbicara itu dihadapi dengan tanggapan tegas.
“Kami sampaikan kepada pejabat Oman bahwa serangan apapun terhadap Iran akan memiliki konsekuensi regional dan internasional,” kata pejabat itu.
Kekhawatiran mengenai kemungkinan konfrontasi bersenjata antara Amerika dan Iran kian besar sejak para pejabat Amerika pekan lalu menuduh Teheran bertanggungjawab atas serangan ranjau terhadap dua kapal tanker minyak di Selat Hormuz, tuduhan yang dibantah Teheran.
Berita Terkait
-
Sinyal 'Panas' Iran untuk Amerika Serikat
-
Diet Ketat dan Jadi Vegan, Pria Ini Putuskan Makan Serangga Tiap Hari
-
Lebih Canggih dari Pesawat Komersial, Menilik Drone Triliunan Milik AS
-
Usai Penembakan Drone di Selat Hormuz, AS - Iran Makin Dekat ke Perang?
-
China Berharap Pertemuan Trump dan Xi Jinping Capai Kesepakatan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU