News / Metropolitan
Senin, 24 Juni 2019 | 21:12 WIB
Ilustrasi botol infus. [Shutterstock]

“Kami dari pihak keluarga berharap agar pihak rumah sakit mau bertanggungjawab. Dan kami juga berharap pembenahan di rumah sakit juga harus di perketat agr tidak semena-mena kepada pasien supaya tidak ada lagi korban selanjutnya,” katanya.

Sementara itu, lvino K Hakim selaku Humas RSUD FL Tobing Kota Sibolga mengaku belum dapat memberikan keterangan terkait meninggalnya pasien atas nama Gisen Pasaribu.

“Kami masih meneliti, memeriksa kembali apa penyebabnya,” kata Elvino saat dikonfirmasi di RSUD FL Tobing Sibolga.

Menurut Elvino, Gisen mengidap penyakit Hernia (turun berok). Penyakit itu diketahui pada Kamis 20 Juni 2019 lalu. PIhaknya juga mengaku telah melakukan pengobatan sesuai dengan SOP.

“Tempo hari dia operasi Hermia, masuk ke ruangan setelah itu diberi obat sesuai SOP. Tak berselang ntah hari kamis saya lupa dua hari masuk ruangan pas penyuntikan itu disitu aja, barang kali alergi obat, tapi obatnya sesuai SOP,” katanya.

Elvino menerangkan bahwa suntikan yang diberikan kepada Gisen sesuai dengan SOP, dia menduga bahwa kematian Gisen akibat alergi obat. Saat ini pihaknya juga masih melakukan Komite medik terkait tewasnya Gisen.

“Kondisi pasien setelah operasi bagus alhamdulilah sehat. Jenis obat suntikan injeksi antibiotik sesuai dengan SOP. Itu masih kita bicarakan lagi sama direktur kita, karena kita ada komite medik, barangkali kita menduga pasien alergi pas penyuntikan. Kita tak bisa pastikan,” bebernya.

Load More