Suara.com - Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan mengaku awalnya tidak mengetahui kedatangan massa aksi dari luar Jakarta. Rencananya massa dari luar daerah itu akan mengikuti aksi bertajuk Tahlil Akbar 266 di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Harry mengaku sejak Selasa (25/6/2019) malam, belum menerima info adanya massa dari luar Jakarta. Ia mengaku baru mengetahui pada Rabu (26/6/2019) malam.
"Saya baru datang informasi dari gedung MK, katanya massa sudah datang. Ternyata wartawan nanya ada yang dari Banten, ada yang dari Bandung," ujar Harry di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).
Mengetahui adanya massa dari luar Jakarta, Harry mengaku akan mencoba berdialog dengan perwakilan massa. Ia ingin mengetahui tujuan kedatangan dari massa tersebut.
"Nanti kita mau nanya dulu, nanya dari mana. Kan tadi katanya kemarin enggak ada kan. Nah, kita mau nanya dulu kan," kata Harry.
Sebelumnya, puluhan santri dari pesantren di Jawa Barat menjadi salah satu elemen dari massa yang akan melakukan aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi. Rencananya hari ini, Kamis (26/6/2019) gabungan ormas Islam akan melakukan aksi jelang pengumuman hasil sidang sengketa Pilpres 2019 di MK.
Menurut salah satu santri, Fahmi (14) yang mengaku berasal dari Tangerang, ia dan teman-temannya sudah datang ke Jakarta sejak Selasa (26/6/2019) malam. Ia mengaku menginap di masjid Al-Azhom, Jakarta Pusat.
"Sudah datang dari semalam nginap di Al-azhom," ujar Fahmi di samping patung kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).
Fahmi dan santri lainnya saat ini masih berkumpul di dekat patung kuda untuk menunggu massa aksi lainnya. Menurutnya jumlah santri yang datang masih akan terus bertambah.
Baca Juga: Massa Aksi Tahlil Akbar Mulai Berdatangan, Begini Suasana Terkini Gedung MK
"Masih ada lagi nanti banyak dari Jawa Barat. Santri-santri pesantren dari Banten, Purwakarta," kata Fahmi.
Berita Terkait
-
Massa Aksi Tahlil Akbar Mulai Berdatangan, Begini Suasana Terkini Gedung MK
-
Massa Santri Jawa Barat Ikut Ramaikan Tahlil Akbar 266 di Depan Gedung MK
-
Massa Aksi Mulai Berdatangan di Sekitar MK, Banyak Anak-anak
-
Ada Aksi PA 212 di Sekitar MK, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin
-
Ribuan Prajurit TNI Ikut Disiagakan Jaga Gedung MK
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor