Suara.com - Subdit 3 Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya meringkus dua kelompok pencurian dengan modus ganjal mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dalam melancarkan aksinya, dua komplotan berbeda itu menggunakan alat yang sama, yakni tusuk gigi.
Komplotan pertama yang dibekuk terdiri dari pria berinisial M (32), S (29), IAS (36), ES (30) dan RD (32).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisiaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, lima tersangka itu kerap beraksi di sejumlah wilayah. Mulai daro Bantar Gebang, Tambun, Cikarang, dan Cikampek.
"5 Kelompok ini tersangka yang beraksi di Bantar Gebang, Tambun Bekasi, Cikarang dan Cikampek," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (28/6/2019).
Argo menerangkan, kelima tersangka berbagi peran dalam beraksi. Mulai dari menganjal mesin ATM, menukar kartu ATM korban, mengalihkan perhatian korban, mengintip PIN ATM, dan joki alias supir.
"Para pelaku mengganjal mesin ATM dengan menggunakan tusuk gigi, tujuannya agar kartu ATM yang dimasukkan oleh korban tidak keluar. Setelah melakukan transaksi, Pelaku lainnya menunggu disekitar mesin ATM untuk mengintip korban saat memasukkan PIN," jelasnya.
Saat korbannya rampung melakukan transaksi, ternyata kartu tersebut tak mau keluar dari mesin. Di saat inilah salah satu pelaku mulai menolong korbannya yang panik.
"Ketika korban sudah melakukan transaksi dan kartu ATM-nya tidak keluar sehingga korban kebingungan pelaku menghampiri korban dengan berpura-pura ingin menolong," tambah Argo.
"Ketika korban lengah, pelaku menukarkan kartu ATM milik korban dengan kartu ATM lain yang sudah disiapkan. Kemudian, mereka mengambil kartu ATM yang sudah diganjal dan melakukan transaksi penarikan tunai," Argo menambahkan.
Baca Juga: Ahmad Dhani Satu Sel dengan Pelaku Pencurian dan Perzinaan
Berangkat dari laporan dari sejumlah korban, polisi pun menyelidiki komplotan itu.
Mereka diringkus di dua tempat berbeda, yakni Apartemen MOI dan Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara pada Rabu (27/6/3019).
Komplotan kedua ialah SS (35) dan JS (25). Tandem maut tersebut biasanya menyasar mesin ATM di kawasan Jakarta Utara.
Argo menerangkan, mereka biasanya melakukan survey terlebih dahulu sebelum beraksi. Keduanya memunyai peran berbeda sebagai taktik mengelabuhi korbannya.
"Mereka ini modusnya ganjal mesin ATM. para tersangka melakukan survei sebelum beraksi," papar Argo.
JS memunyai peran mengintip PIN ATM korbannya. Sementara, SS menukar kartu ATM korban setelah mengganjal mesin.
Berita Terkait
-
Bacok Korban Pakai Celurit, Dua Begal Anakan di Bekasi Diciduk
-
Duo TNI Gadungan Tipu Penjual Sepeda Motor, Begini Modusnya
-
Jadi Tersangka Kasus Dana Kemah, Polisi Segera Periksa Ahmad Fanani
-
Ahmad Fanani Resmi Jadi Tersangka Kasus Dana Kemah
-
8.000 Polisi Jaga KPU saat Putusan Sengketa Pilpres, Kamis Besok
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting