Suara.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengintegrasikan moda transportasi darat, laut dan udara. Integrasi tersebut sebagai upaya mitigasi jika NTB kembali terkena bencana alam.
Hal tersebut disampaikan Asisten II Gubernur Provinsi NTB, Ridwansyah saat menjadi perwakilan Gubernur di acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Keselamatan Pelayaran Tahun Anggaran 2019 Periode III yang digelar Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Ridwansyah mengatakan NTB berada di wilayah ring of fire yang rawan bencana. Ia menganggap mitigasi bencana dan transportasi adalah bahasan yang tidak bisa dipisahkan di NTB. Menurutnya, dalam segala pembasan rencana transportasi juga harus membahas rencana antisipasi bencana alam.
"Ketika bicara transportasi, merencanakan transportasi harus beraroma kebencanaan," ujar Ridwansyah di Hotel Aruna Senggigi Lombok, NTB, Rabu (3/6/2019).
Menurut Ridwansyah, kejadian saat gempa tahun 2018 di NTB tidak boleh terulang. Saat itu, kata Ridwansyah, ribuan orang ingin keluar dari salah satu lokasi gempa, Gili Trawangan secara bersamaan.
Namun karena karena hanya tersedia dua unit kapal, orang-orang, kata Ridwansyah, tidak bisa keluar dari pulau tersebut. Selain itu kendala lainnya muncul ketika sudah keluar pulau, transportasi darat dan udara juga sulit.
Seharusnya, jelas Ridwansyah, ketika sudah bisa dievakuasi, transportasi darat untuk menuju puskesmas dan transportasi udara untuk keluar Lombok harus tersedia. Ridwansyah mengaku akan melakukan perencanaan transportasi yang lebih baik bersama Kemenhub.
"Ketika terjadi bencana dimana titik kumpulnya, berapa jumlah kapalnya. Kemana diangkut. Lalu naik apa diteruskan ke rumah sakit, atau ke bandara. Jadi harus ada integrasi moda darat, laut, dan udara," jelas Ridwansyah.
Selain itu, mitigasi bencana yang baik akan membuat para turis merasa aman saat berwisata ke NTB. Menurutnya NTB merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Baca Juga: BMKG Sebut Tsunami Ancam Ibu Kota, BPBD Jakarta Siapkan Mitigasi Bencana
"Ini penting. Ketika kita tidak bisa memberikan jaminan keselamatan, tidak ada yang mau datang ke Gili, tidak ada yang mau datang ke Lombok, atau ke Sumba," pungkas Ridwansyah.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik