Suara.com - Kementerian Perindustrian memasukkan industri plastik dan karet sebagai sektor prioritas untuk pengembangan rencana pembangunan industri nasional (Ripin) 2015 – 2023.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan industri plastik dan karet dalam negeri memiliki kualitas baik, sesuai standar, sehingga mampu bersaing dengan produk impor.
"Industri plastik dan karet merupakan dua sektor yang strategis dengan karakteristik yang berbeda. Keduanya merupakan industri vital dengan ruang lingkup hulu hingga hilir, memiliki variasi produk yang sangat luas, serta selalu dibutuhkan oleh sektor industri lainnya sehingga masih potensial dikembangkan," ujar Sigit, Selasa (9/7/2019).
Menurutnya, kedua produk karet dan plastik bisa dikembangkan di sektor industri kemasan untuk makanan, kosmetik, elektronik dan otomotif.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar industri menyerap bahan baku karet alam dalam negeri yang melimpah secara maksimal.
Dengan jumlah produksi karet sekitar 3,5 juta ton per tahun, Kemenperin mendorong penyerapan bahan baku karet. Salah satunya dengan teknologi aspal karet dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ada juga teknologi aspal karet kerjasama dengan kementerian PU dalam rangka karet digunakan untuk dibuat aspal karet dan diaplikasikan di jalan tol di indonesia," terangnya.
Kemudian untuk memaksimalkan penyerapan karet, pihaknya menciptakan cabang industri baru seperti industri ban pesawat dan vulkanisir pesawat terbang yang berpotensi menyerap karet alam dan menghasilkan devisa nasional serta menekankan pada teknologi industri 4.0.
Baca Juga: Pelaku Industri Karet dan Plastik di Seluruh Dunia Bakal Kumpul di Sini
Berita Terkait
-
Samsung Xcover 4S, Ponsel Tahan Banting?
-
Pelaku Industri Karet dan Plastik di Seluruh Dunia Bakal Kumpul di Sini
-
Viral, Trik Belah Semangka Pakai Karet Gelang Bikin Lelaki Terjengkang
-
2.542 Ton Aspal Karet Akan Digunakan untuk Bangun 93,66 Km Jalan Nasional
-
Genjot Produktivitas Perkebunan Karet Rakyat, Ini Jurus Darmin
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya
-
Geger Kematian Ibu Hamil di Papua, Pimpinan DPR Sebut Negara Lalai: No Viral No Justice