Suara.com - Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan lebat di Nepal sejak Kamis pekan lalu sudah mencapai 88 jiwa.
Menurut laporan media setempat, Kementerian Dalam Negeri negara tersebut mengatakan bahwa setidaknya 88 orang tewas dalam bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan musim sejak Kamis minggu lalu.
Sebanyak 31 orang lainnya tidak dinyatakan hilang akibat bencana tersebut.
Lalitpur, Bhojpur dan Rautahat adalah wilayah paling parah terkena dampak di antara 31 wilayah yang terendam air akibat hujan lebat.
Setidaknya 33 ribu orang terkena dampak hujan lebat yang terus berlangsung selama beberapa hari di wilayah Nepal Timur, demikian dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Kamis (18/7/2019).
Dikutip dari Reuters, hujan yang turun pada musim penghujan telah merendam banyak kawasan di Nepal, yang sebagian besar berpegunungan sejak Kamis pekan lalu, dan membanjiri kawasan yang luas, merendam rumah-rumah dan menghancurkan jembatan-jembatan serta jalan-jalan di negara itu.
Satu Pernyataan Kementerian Dalam Negeri menyebutkan, hingga Senin (15/7/2019), 47 orang dinyatakan meninggal dan 28 luka-luka. Selain itu dilaporkan 29 orang hilang.
Saluran-saluran televisi memperlihatkan atap-atap rumah terendam air banjir di bagian selatan dan orang-orang yang membawa harta miliknya di atas kepala mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan melintasi air setinggi dada.
Para pejabat mengatakan di beberapa kawasan hujan berkurang tetapi air di sejumlah sungai di bagian timur Nepal masih berada di atas level banjir. Pihak berwenang meminta warga agar waspada.
Baca Juga: Korban Tewas Banjir Nepal Terus Bertambah, Kini Jadi 78 Orang
Sungai Kosi, yang mengalir ke Bihar, negara bagian India, termasuk di antara sungai-sungai yang airnya berada di atas level banjir.
Berita Terkait
-
Jutaan Orang Terancam Kekurangan Air dan Makanan Akibat Banjir India
-
Liburan Murah ke Nepal, Backpacker atau Pelancong Cuma Segini Biayanya Lho
-
Korban Tewas Banjir Nepal Terus Bertambah, Kini Jadi 78 Orang
-
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Nepal Bertambah Jadi 47 Orang
-
Nepal Dilanda Hujan Lebat, 21 Orang Tewas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri