Suara.com - Sebuah pernyataan keluar dari sosok Karni Ilyas saat dibandingkan dengan jurnalis sekaligus presenter kawakan, Najwa Shihab.
Meski menekuni dunia yang sama, Karni Ilyas merupakan senior Najwa Shihab. Dilihat dari usianya, ia pun dinilai lebih berpengalaman dibandingkan dengan anak Quraish Shihab.
Namun, dalam sebuah kesempatan presenter yang terkenal dengan suara beratnya itu malah memberikan pernyataan menarik saat dibadingkan dengan Najwa Shihab.
Awalnya, akun Twitter @karniilyas mengunggah cuitan tentang Jalan MH Thamrin, Jakarta dekat kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ia heran mengapa jalanan itu masih macet padahal dua kubu calon presiden sudah berdamai.
"Mau tanya, kenapa jalan Thamrin di depan Bawaslu R.I, sampai malam ini, masih ditutup separo, sehingga bikin macet. Tidak hanya ditutup, separo jalan di kasih pagar kawat berduri. Bukankah tidak ada lagi ancaman, kubu 02, demo ke Bawaslu. Prabowo pun sudah berdamai dengan Jokowi," tulis @karniilyas pada Rabu (17/7/2019)
Tak berselang lama, cuitan itu dibalas oleh @hary_ben. Menariknya, akun tersebut malah memberikan pertanyaan balik kepada Karni Ilyas tentang perbedaan level dirinya dan Najwa Shihab.
"Bang anda senior, dan Najwa adalah junior. Tapi narasi anda semakin hari semakin kalah jauh di junior. Ini faktor usia atau memang beda level???" tanyanya.
Jawaban cukup mengejutkan kemudian diberikan atas pertanyaan itu. Menurut Karni Ilyas, levelnya jauh di bawah Najwa Shihab.
"Yang benar beda level. Level saya jelas jauh di bawah," terang @karniilyas.
Baca Juga: Reaksi Karni Ilyas Disebut Pro Prabowo, Mahfud MD Jokowi oleh Sujiwo Tejo
Tak pelak, jawaban tegas itu langsung mendapat respons dari penyimak. Sejumlah warganet tidak terima dengan apa yang disampaikan Karni Ilyas.
"Bang Karni, anda orang pintar yang tidak dibatasi dengan level. Terus berkarya untuk damai dan maju negara ini," tulis @nuch_muhammad.
Di lain pihak, ada juga yang memuji jawaban tersebut dan menganggap Karni Ilyas yang rendah hati.
"Thank bang ilmu padinya, semakin berisi semakin menunduk," komen @akb4arrr.
Berita Terkait
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Bungkam Saat Ditanya Soal Kasus, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis Saat Diborgol
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Momen Haru Najwa Shihab Dihampiri Bocah saat Kunjungi Lokasi Bencana: Kakak Kaya Ya?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana