Suara.com - Pemerintah Indonesia kekinian masih berupaya mencari konfirmasi soal perempuan WNI eks militan ISIS yang tewas dikeroyok rekan-rekannya di Kamp Al Hol, Suriah.
Namun, tidak mudah bagi pemerintah Indonesia mencari kebenaran informasi tersebut, lantaran situasi konflik dan kekerasan bersenjata belum sepenuhnya terhenti di Suriah.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengungkapkan, pemerintah melalui KBRI Damaskus hingga kekinian masih mengecek kebenaran pemberitaan tersebut.
Karenanya, Kemenlu RI belum bisa menyampaikan keterangan resmi terkait kabar tewasnya eks militan ISIS yang disebut bernama Sudarmini.
"Pemerintah, khususnya melalui KBRI Damaskus tengah berupaya memverifikasi kebenaran informasi, adanya perempuan yang diberitakan berkewarganegaraan Indonesia meninggal di Kamp Suriah," kata Teuku Faizasyah kepada Suara.com, Kamis (1/7/2019).
Faizasyah mengungkapkan tidak mudah pihak KBRI Damaskus untuk mendapatkan kebenaran kabar tersebut. Sebab, konflik bersenjata di Suriah masih terjadi.
Terlebih lagi, lokasi tewasnya Sudarmini itu di bawah pengawasan kelompok yang bertentangan dengan pemerintah Suriah, yakni pasukan suku Kurdi.
"Situasi konflik dan kekerasan bersenjata di Suriah membuat proses verifikasi tersebut tidaklah mudah dan kompleks," ujarnya.
"Terlebih lagi, merujuk ke pemberitaan tersebut, lokasi tempat kejadian berada di bawah pengawasan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Suriah.”
Baca Juga: Hamil 6 Bulan, WNI Eks ISIS Tewas Dianiaya di Kamp Suriah
Sudarmini tewas mengenaskan di Kamp Al Hol, Suriah. Sudarmini tewas setelah dianiaya oleh kawan-kawannya sendiri di dalam kamp tersebut, seperti dikutip dari kantor berita Hawar, Rabu (31/7/2019).
Mayat Sudarmini kali pertama ditemukan oleh petugas kamp Al Hol, setelah mereka menerima informasi tentang penemuan jasad dalam tenda eks ISIS.
Manajemen Kamp Al-Hol bekerja sama dengan Pasukan Keamanan Internal, secara cepat menemukan mayat wanita Indonesia bernama "Sodermini" itu dan membawanya ke rumah sakit Kurdish Red Crescent.
Setelah pemeriksaan medis, dokter forensik di rumah sakit itu melaporkan bahwa "Sodermini" atau Sudarmini meninggal dalam kondisi sedang hamil enam bulan.
Sudarmini adalah salah satu wanita petempur bayaran ISIS. Sudarmini berusia sekitar 30 tahun, diketahui memiliki ayah bernama Sardi, dan ibu bernama Nasia.
Sejauh ini motif di balik kematian Sudarmini yang diduga dilakukan oleh teman-temannya di kamp Al-Hol masih belum diketahui.
Tag
Berita Terkait
-
Pemerintah Cari Kebenaran Soal Wanita Indonesia Tewas Dianiaya di Suriah
-
Hamil 6 Bulan, WNI Eks ISIS Tewas Dianiaya di Kamp Suriah
-
Perempuan Indonesia Tewas Diduga Disiksa di Kamp Petempur ISIS Suriah
-
Mengerikan, Korban Tewas Akibat Perang di Suriah Terus Berjatuhan
-
Serangan Udara Rusia di Idlib Suriah Tewaskan Seorang Jurnalis
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak