Suara.com - Wadah untuk daging kurban yang terbuat dari bambu atau besek kerap habis di berbagai kios di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Sulitnya mendapatkan besek membuat harganya jadi melambung hingga Rp 7500 untuk satu besek.
Salah satu pedagang di Pasar Jatinegara, Ruju (39) mengatakan menjual satu besek untuk perorangan dengan harga Rp 7500. Namun harganya bisa turun jika besek dagangannya dibeli dengan jumlah yang banyak atau borongan.
"Sekarang sih saya jual kalau belinya satuan Rp 7500. Tergantung banyaknya sih, kalau harga bisa di nego-nego lah," ujar Ruju di Pasar Jatinegara, Jumat (9/8/2019).
Menurutnya harga meninggi karena stok barang dari Perumda Pasar Jaya tidak bisa mengimbangi permintaan peminat besek bambu itu. Ia kerap memesan dari pengrajin di luar pasar jaya.
Menurut Ruju, pengrajin hanya mejual besek sedikit. Akhirnya harga barang jadi melambung tinggi karena permintaan yang besar menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Ramai yang beli tapi baranganya enggak siap. Kita kan berani jual mahal. Namanya orang jualan kan ada modalnya, kita berani saja," kata Ruju.
Untuk tiap satu besek, Ruju mengaku mengambil untung Rp 2000. Jika ada pembeli besek borongan, ia juga memotong keuntungannya dari Rp 2000.
"Biasanya Rp 2000 per pcs. Mau seribu (keuntungan) juga diambil. Kadang di bawah seribu kalau lagi banjir (banyak barang) mah enggak gede ngambilnya," jelas Ruju.
Dengan harga yang dijual Rp 7500 untuk satu besek, Ruju mengaku peminat besek masih banyak. Meskipun begitu, ia kerap menerima komplain karena harga terlalu mahal dari pelanggan.
Baca Juga: Ini 4 Cara Akali Kolesterol Tinggi saat Makan Daging Kalap di Idul Adha
"Ada yang bilang 'kok di online cuma 2.000'. Ya saya bilang beli saja di online, ngapain ke sini," pungkasnya.
Sebelumnya, pada tahap pertama distribusi besek, Perumda Pasar Jaya menetapkan harga tiap besek adalah Rp 2.000.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta pemotongan hewan kurban saat Idul Adha tetap ramah lingkungan. Salah satunya adalah mengganti penggunaan plastik untuk membagikan daging kurban dengan besek bambu.
Anies menuturkan, sampah plastik kresek khususnya yang berwarna hitam merupakan bahan yang tidak ramah lingkungan. Ia minta menggunakan besek karena besek merupakan bahan yang bisa didaur ulang.
“Gunakan semua yang bisa didaur ulang. Yang paling gampang itu namanya besek,” ujar Anies saat memberikan sambutan di acara ‘Pelatihan Pengelola Hewan dan Daging Kurban Tahun 2019’ di Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, Selasa (30/7/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai