Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, Rabu (14/8/2019), hari ini.
Awaluddin bakal diperiksa sebagai saksi untuk kasus Direktur Keuangan AP II, Andra Y. Agussalam yang kini berstatus tersangka dalam kasus suap proyek Baggage Handling System (BHS) yang dilaksanakan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI).
"Awaluddin kami periksa dalam kapasitas saksi untuk tersangka AYA (Andra Y. Agussalam)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi wartawan.
Selain Awaluddin, penyidik pun memanggil saksi Munalim selaku AVP Of Proc and Log AP II, dan 4 orang staf di bagian Operation Service Procurement Senior Officer AP II, yakni Rudi Syamsuddin, Irja Fuadi, Ponny Suryaningsih, dan Rusmalia.
Kelima anak buah Awaluddin itu akan diperiksa penyidik KPK dalam kasus yang sama.
Namun, Febri tak menjelaskan alasan penyidik KPK memeriksa Awaluddin dan kelima anak buahnya terkait kasus suap tersebut. Selain itu, sejauh ini, belum diketahui apakah bos AP II dan saksi lainnnya itu sudah memenuhi panggilan KPK atau belum terkait agenda pemeriksaan hari ini.
Diketahui, KPK telah menetapkan dua orang tersangka yakni Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Angkasa Pura II, Andra Y Agussalam dan staf PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI), Taswin Nur.
Dalam dugaan bahwa Andra menerima suap sebesar 96.700 dolar Singapura dari pihak PT INTI (Persero) Tbk. Uang suap itu didapat Andra mengawal proyek yang dikerjakan perusahaan BUMN tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO