Suara.com - Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menegaskan partai yang diketuai Prabowo Subianto merupakan partai nasionalis, sehingga sudah jelas akan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pernyataan Andre sekaligus untuk menaggapi ucapan anggota DPRD Paniai dari Gerindra Naftali Pakopa yang mengatakan Papua harus merdeka.
Andre menjelaskan, pimpinan Gerindra sudah menyerukan kepada seluruh kader hingga mereka yang sudah terpilih menjadi anggota legislatif agar mempertahankan nilai Gerindra untuk menjaga NKRI.
"Tetapi jelas seluruh kader Partai Gerindra apalagi anggota DPR RI, DPRD tingkat 1 dan DPRD tingkat 2 dari Gerindra wajib, wajib membela kedaulatan negara, wajib menjaga tumpah darah Indonesia, wajib menjaga kedaulatan dan NKRI," kata Andre kepada Suara.com, Kamis (29/8/2019).
Terkait pernyataan Naftali tersebut, Andre mengaku bakal meminta penjelasan yang bersangkutan. Ia menilai pernyataan Naftali tersebut bertolak belakang dengan sikap Gerindra sebagai partai nasionalis.
"Saya belum dengar tapi Gerindra sebagai partai nasionalis jelas apapun yang terjadi sampai langit runtuh NKRI harus tetap kita jaga," kata Andre.
Andre memastikan Gerindra akan mengusut pernyataan Naftali terakita Papua merdeka. Naftali, lanjut Andre, bakal dimintai klarifikasi sesuai aturan Gerindra.
"Iya tentu ada mekanisme internal partai yang akan mengklarifikasi hal itu. Tapi saya belum pernah dengar saya belum pernah baca," kata Andre.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Paniai, Papua, menegaskan sudah saatnya bangsa dan Tanah Papua lepas dari Indonesia, merdeka sebagai negara berdaulat.
Baca Juga: Tri Susanti, Politikus Gerindra Jadi Provokator Demo Asrama Papua Surabaya
Hal itu diungakpkan anggota DPRD Paniai, Naftali Pakopa, dalam orasi mewakili anggota DPRD saat aksi demonstrasi anti-rasisme, Senin (26/8/2019), di kantor Bupati paniai.
Aksi itu sendiri digelar untuk mengecam tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, tanggal 16 - 17 Agustus 2019.
"Karena Indonesia tak henti-henti dari dulu terus menghina kami orang Papua, dibilang bodoh, kotor, bau, primitif, konsumtif, dan sekarang monyet. Maka saya tegas mau bilang, kita Papua harus merdeka, lepas dari Indonesia," kata Naftali seperti diberitakan Suarapapua.com, Rabu (28/8/2019).
Berita Terkait
-
Gerindra Akan Usut Kadernya di DPRD Paniai yang Serukan Papua Merdeka
-
Bekas Caleg jadi Provokator Insiden Asrama Papua, Gerindra Lepas Tangan
-
Aksi Anti Rasisme di Jayapura Ricuh, PLN Padamkan Listrik
-
Wiranto: Saya Tak Ragu Melemotkan Medsos Jika Sudah Membahayakan
-
Tri Susanti, Politikus Gerindra Jadi Provokator Demo Asrama Papua Surabaya
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Aksi Cabul Disebar ke Situs Porno, Eks Kapolres Ngada Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun Bui
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?