Suara.com - Menanggapi insiden saling serang antar warga usai amuk massa yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019), anggota DPR Papua John NR Gobai meminta semua kelompok masyarakat menahan diri. Gobai meminta semua pihak menjaga kedamaian Papua.
Seruan yang sama juga disampaikan Aliansi Demokrasi untuk Papua melalui siaran persnya pada Minggu (1/9/2019).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua John NR Gobai meminta semua pihak di Papua menahan diri dan tidak terjebak dalam aksi saling balas yang akan memperpanjang konflik sosial di Papua.
"Saya mohon jangan mencoba untuk memperpanjang konflik sosial dengan saling membalas, menyerang orang Papua ataupun membuat stigma yang negatif terhadap orang Papua," kata Gobai seperti dilansir Jubi, Minggu (1/9/2019).
Gobai meminta seluruh kelompok masyarakat di Papua dapat memahami perjuangan orang Papua dalam melawan rasisme dan diskriminasi terhadap orang Papua. Terlebih, orang Papua dalam kurun waktu yang panjang dan terus menerus mengalami pelanggaran hak asasi manusia.
Melalui aksi unjukrasa anti rasisme di berbagai kota, termasuk yang berlangsung di Jayapura pada 19 Agustus dan 29 Agustus lalu, orang Papua memperjuangkan harga diri dan martabatnya.
“Namun, aksi itu dirusak oleh kelompok tertentu dan oknum tertentu yang ingin merusak kedamian tanah Papua,” katanya.
Gobai menegaskan semua orang tidak menginginkan adanya kerusuhan dan penjarahan. Gobai mengingatkan, pola kerusuhan yang sama pernah terjadi di Jakarta pada 1998, dan hingga kini tidak pernah terungkap siapa dalang dibalik kerusuhan itu.
“Dalam situasi ini maka kami meminta agar [semua pihak] tetap tenang dan izinkan pihak keamanan kendalikan kota dan selesaikan konflik sosial dengan penegakkan hukum positif,” ujar dia.
Baca Juga: Insiden Saling Serang Antar Warga di Abepura Papua, Ini Kata Polisi
Gobai juga menegaskan polisi harus segera mengungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap Michael, mahasiswa yang tertembak saat polisi mengamankan bentrokan antar warga di Abepura pada Minggu dini hari. Ia juga meminta polisi menindak orang yang melakukan pengepungan di sebuah asrama di Abepura.
“Pemeritah harus segera menggelar pertemuan rekonsiliasi antar masyarakat. Saya meminta agar kita sama-sama mencari siapa penyusup yang masuk di tengah tengah aksi massa. (Penyusup itu) merusak perjuangan mahasiswa Papua dan masyarakat papua,” ujarnya lagi.
Secara terpisah, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat, Ones Suhuniap mengatakan unjuk rasa melawan rasisme dan praktik kolonialisme Indonesia di West Papua bukan dilakukan untuk memusuhi kelompok warga tertentu di Papua. Suhuniap menyatakan perjuangan itu semata-mata demi menuntut hak politik orang Papua.
“Kami meminta segera hentikan politik adu domba antar warga dengan dalil NKRI harga mati,” katanya.
Dalam siaran pers yang diterbitkan Minggu, Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP) menyesalkan, prihatin dan sangat berduka atas peristiwa amuk massa yang pada 29 Agustus 2019, berikut bentrokan antar warga yang terjadi sesudahnya.
ALDP menegaskan, polisi telah salah menangani unjukrasa anti rasisme maupun reaksi yang muncul pasca unjukrasa yang berkembang menjadi amuk massa itu.
Berita Terkait
-
Insiden Saling Serang Antar Warga di Abepura Papua, Ini Kata Polisi
-
Razia Besar-besaran, 45 Sajam Disita Polisi di Jayapura
-
Soal Demo Susulan Besok, Gubernur Papua Barat: Jangan Merusak dan Membakar!
-
Tokoh NU soal Papua: Kita Semua Satu Badan, Satu Sakit yang Lain Ikut
-
Kepala Suku Besar Arfak: Setop! Cukup Kantor DPRD dan MRP yang Dibakar
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan