Suara.com - Rachel Minaway (32) baru saja mendarat di Hawaii, Amerika Serikat guna berlibur bersama teman-temannya.
Namun niat wisatawan asal Australia tersebut berlibur terpaksa kandas setelah kukunya patah dan harus mengalami perawatan intensif di hari pertama liburan.
Semua bermula saat ia baru saja menginjakkan kaki di Hawaii.
Bersama teman-temannya, Rachel menyewa sebuah mobil untuk mengelilingi pulau eksotis itu.
Berbekal GPS portable yang ia letakkan di sebuah box kecil, mereka mengarungi jalanan Hawaii.
Box kecil inilah sumber petaka bagi Rachel. Kotak mini yang ia letakkan dekat persneling mobil tersebut menjepit tangan Rachel saat ia hendak mengambil GPS.
Rachel tak lantas menyadari ada yang keliru dengan kuku tangannya.
"Aku tidak mengira ini akan menjadi masalah besar. Namun kian lama, tanganku terasa sangat sakit dan kami berpikir harus segera menyambangi rumah sakit terdekat," ujar Rachel seperti dikutip Suara.com dari News Australia.
Setibanya di rumah sakit, dokter menyarankan Rachel agar kukunya segera dipotong. Serangkaian tindakan medis pun dilakukan, Rachel diberi bius penawar rasa sakit dan kukunya yang patah dipotong kemudian.
Setelah mendapatkan perawatan, betapa terkejut Rachel mendapati tagihan rumah sakit setara Rp 11 juta.
Saat ia selesai membayar tagihan tersebut, Rachel bahkan belum check in di hotel setempat.
Berbulan-bulan setelah kejadian nahas itu, nasib sial agaknya tak menjauh dari kehidupan Rachel. Pihak Rumah sakit yang sama menagih invoice susulan pada Rachel sebesar Rp 24 juta untuk pengobatan kukunya. Saat itu, Rachel tengah mengandung selama 6 bulan.
Rachel yang tak terima, bersikeras bahwa ia telah membayar tagihan tersebut namun pihak rumah sakit mengklaim tagihan itu diperuntukkan untuk hal yang lain.
"Saya begitu kecewa dan marah. Mereka selalu berusaha mencari celah untuk memeloroti saya," ungkap Rachel yang merasa menyesal telah memberikan alamat emailnya pada rumah sakit tersebut.
Berita Terkait
-
Bantai Italia, Amerika Serikat Lolos ke Perempatfinal Piala Dunia U-20 2025
-
Ini Wajah Baru Wisata Jakarta yang Serba Ada: Dari Liburan Keluarga hingga Pusat Gaya Hidup Urban
-
15 Prompt Gemini AI Liburan ke Luar Negeri, Lengkap dari Paris hingga Tokyo
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN