Suara.com - Putra bungsu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, maksud dari pidato kontemplasi ayahnya yang menyinggung soal anggapan pemenang pemilu bisa mengambil seluruh kekuasaan di Indonesia. Anggapan itu disebut SBY dengan istilah the winner takes all.
Komandan Kogasma Partai Demokrat itu mengatakan, sebaiknya pemenang dalam kontestasi politik tidak serta merta bisa menguasai seluruh elemen di dalam negara. Seluruh pihak harus dilibatkan dalam proses membangun bangsa.
"Yang disampaikan oleh bapak SBY tadi mari kita hindari semangat the winner takes all yang secara ekstrem artinya jangan sampai kemudian dalam tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara termasuk kehidupan politik kita kemudian ketika ada elemen yang menang begitu kemudian yang lainnya tidak menjadi bagian besar dari bangsa ini," kata AHY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).
Mengenai sikap partai, AHY menyebut Partai Demokrat siap berkontribusi nyata untuk mendukung pemerintahan pasangan calon terpilih Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
"Semangat Partai Demokrat adalah ingin berkontribusi secara aktual dan ingin memberikan support kepada kepemimpinan dan pemerintahan mendatang. Semoga bisa semakin sukses dan segala cita-cita dan harapan kita semuanya masyarakat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, SBY menyebut pemenang pemilu tidak serta merta bisa mengambil seluruh kekuasaan di Indonesia. Sebab, karakter masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk.
"Prinsip 'the winner take all' yang ekstrim seringkali tidak cocok dengan semangat kekeluargaan dan keterwakilan bagi masyarakat dan bangsa yang majemuk," ucapnya.
"Esensinya, ke depan, politik kita harus makin menjadi politik yang baik bagi bangsa yang majemuk," imbuh SBY.
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan tiga hal penting yang menjadi pokok pikirannya bagi bangsa Indonesia saat ini mengenai "Masyarakat yang baik”, “Ekonomi yang baik” dan “Politik yang baik".
Baca Juga: Tangis SBY dan Keluarga Pecah Kala Mendengar Lagu Elthon John
Ketiga poin ini diharapkan SBY bisa menjadi salah satu acuan bagi presiden terpilih Joko Widodo dalam memimpin bangsa Indonesia periode 2019-2024.
Berita Terkait
-
SBY: Demokrasi Indonesia Tak Harus One Person One Vote
-
SBY Ajak Masyarakat Beri Kesempatan dan Dukung Pemerintahan Jokowi - Ma'ruf
-
Ini Isi Pidato Kontemplasi Lengkap SBY di Cikeas
-
SBY Sedih Tak Ada Lagi Pelukan dan Ucapan Selamat Ulang Tahun Pepo
-
Pidato Kontemplasi, SBY: Pertama Kasih Sayang, Bukan Kebencian
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!