Suara.com - TNI AU menambah armada menjadi dua pesawat jenis Cassa untuk melakukan modifikasi cuaca hujan buatan sebagai upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Kedua pesawat tersebut akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru. Keduanya akan segera mengudara untuk melakukan modifikasi cuaca.
Operasi modifikasi cuaca yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah menyemai garam ke awan yang berpotensi hujan. Karena itu, teknologi ini kerap disebut operasi hujan buatan.
“Jadi total di Riau ada dua pesawat cassa. Panglima (TNI) mendukung satu lagi pesawat TNI AU CN A.2901,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Zukri, di Pekanbaru, Sabtu (14/6/2019).
Letkol Zukri menjelaskan baru satu Cassa yang dipastikan terbang untuk operasi hujan buatan pada Sabtu ini. Pesawat tersebut adalah Cassa 212 dari Skadron Udara 4 TNI AU dengan area semai di Kabupaten Indragiri Hilir dan Pelalawan.
“Bahan semai garam 800 kilogram,” katanya.
Ia menambahkan kini ada persediaan garam untuk bahan semai sebanyak 15 ton di Lanud Roesmin Nurjadin.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, jarak pandang pada Sabtu pagi mencapai 1,5 kilometer. Daerah lain di Riau juga masih diselimuti asap, seperti di Kabupaten Pelalawan jarak pandang hanya 800 meter, Rengat hanya 300 meter, sedangkan di Kota Dumai relatif membaik karena jarak pandang sampai dua kilometer.
Jumlah titik panas (hotspot) di Riau dari pantauan satelit Terra Aqua pada pukul 06.00 WIB ada sebanyak 71 titik. Jumlah tersebut tidak sebanyak provinsi lainnya seperti Sumatera Selatan yang mencapai 294 titik dan Jambi sebanyak 235 titik.
Dengan arah angin yang berhembus dari tenggara dan selatan, Riau masih akan menerima asap kiriman.
Baca Juga: BPBD Lebak Bangun Dua Tenda di Lokasi Kebakaran Kampung Badui Luar
Dari 71 titik panas di Riau, lokasi paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ada 39 titik, dan Pelalawan 11 titik. Kemudian di Kabupaten Kampar ada tujuh titik, Bengkalis, Kuansing, dan Indragiri Hulu (Inhu) masing-masing tiga titik, Rokan Hilir (Rohil) dan Kepulauan Meranti masing-masing dua
titik, dan Kabupaten Siak ada satu titik.
Dari jumlah tersebut dipastikan ada 42 titik api dan lokasi terbanyak ada di Inhil sebanyak 23 titik dan Pelalawan ada delapan titik.
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, badan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebelumnya sudah menyatakan kualitas udara di Riau telah tercemar jerebu karhutla dengan kategori berbahaya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Tiba-tiba Disorot Media Asing: IKN Terancam Jadi 'Kota Hantu' di Tengah Anggaran Seret
-
Minta Pemerintah Bikin Badan Pendidikan Madrasah, PGMNI: Kemenag Biar Urus Agama Saja
-
Direktur Mecimapro Ditahan, Ini Kronologi Kasus Penipuan Konser TWICE Puluhan Miliar
-
Air di Jakarta Mati Sementara di 53 Kelurahan, Pramono Minta PAM Jaya Gerak Cepat: Jangan Lama-Lama!
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
-
Pengunduran Diri Ditolak, MKD Putuskan Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
MKD Akhirnya 'Spill' Hasil Rapat Awal, Putuskan Sahroni hingga Nafa Urbach Lanjut Proses Sidang
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?