Suara.com - Pendukung Presiden Jokowi ditegur Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Mulanya, warganet itu tak terima dengan ilustrasi wajah Jokowi di sampul majalah Tempo edisi 16-22 September 2019.
Pada ilustrasi tersebut, gambar Jokowi disandingkan dengan siluet bayangan berhidung panjang mirip boneka kayu Pinokio saat berbohong.
"Pinokio sih lucu... Tapi kalau lambang negara/pemimpinmu disamakan dengan Pinokio... Ya pikir aja ndiri... Sekarang nabimu junjunganmu dilecehkan maukah?" cuitnya, dialamatkan untuk @sudjiwotedjo dan @na_dirs.
Gus Nadir kemudian menasihatinya supaya tak berlebihan dalam membela Jokowi, apalagi menyetarakannya dengan nabi.
Menurut Gus Nadir, menyampaikan kritik untuk Jokowi bukanlah tindakan yang salah.
"Masak Jokowi disamakan dengan nabi sih Mas Bro @renzadi? Mendukung dan membela Jokowi sewajarnya saja. Enggak usah berlebihan kayak gini. Nabi itu ma'shum. Saya, Anda, dan Pak Jokowi serta kita semua manusia biasa. Kadang perlu dikritik dan diingatkan," tulis Gus Nadir, Senin (16/9/2019).
Sejak diterbitkan, edisi Majalah Tempo yang menampilkan Jokowi dengan bayangan menyerupai Pinokio langsung menuai perdebatan.
Di samping ilustrasi wwajah Jokowi, tertulis judul "Janji tinggal Janji", disertai blurb "Ingkar janji perihal penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi."
Baca Juga: 11 Perusahaan Mebel China Masuk ke Jawa Tengah Setelah Bertemu Jokowi
Berita Terkait
-
Joman Sebut Karikatur Jokowi Mirip Pinokio di Majalah Tempo Tidak Mendidik
-
Joman Geruduk Dewan Pers, Tak Terima Jokowi Digambar Seperti Pinokio
-
Ramai Gambar Jokowi - Pinokio, Pengamat Politik Asing Sindir RUU KUHP
-
Cuitan Lucu Gus Nadir Soal KPAI, Undang Tawa Warganet
-
Gus Mus Diserang Eks PA 212, Gus Nadir: Kelakuan Orang Tak Beradab!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka