Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mengundang gelak tawa warganet setelah membagikan cuitan soal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Tak seperti pihak lainnya yang lantang memprotes keputusan KPAI, kali ini Gus Nadir justru mengunggah kisah lucu.
Ia menceritakan kejadian yang dialami seorang temannya yang bernama Kang Zaman. Hal itu ditunjukkan Gus Nadir lewat jejaring Twitter.
Disebutkan Kang Zaman yang menggunakan akun Twitter @noeruzzaman kesulitan mencari area merokok di Melbourne, Australia.
"Bin @noeruzzaman kesulitan mencari tempat yang diperbolehkan merokok di Melbourne," tulis @na_dirs, Rabu (11/9/2019).
Dosen Monash University lantas mengaitkan peristiwa itu dengan tidak adanya atlet bulu tangkis yang berasal dari Melbourne.
Ia menyimpulkan, bila kenyataan tersebut disebabkan oleh KPAI melarang perusahaan rokok kenamaan Tanah Air memberi dukungan kepada atlet bulutangkis di Australia.
"Nah, sekarang paham kan kenapa kita gak pernah mendengar ada atlet bulutangkis dari Melbourne. Karena gak ada PB Djarum di Australia. Ini pasti gara-gara KPAI," imbuh @na_dirs dengan ditutup emoji tersebut.
Sontak cuitan Gus Nadir dibanjiri komentar dari warganet. Tak hanya membalas dengan emoji tertawa, sejumlah warganet pun menuliskan komentar sindiran seperti ini.
Baca Juga: Banyak Anak Ikut Reuni 212, Jejak Digital Akun Bernama KPAI Diprotes
"Jadi sebaiknya @KPAI_official dan @lenteranak_ segera pindah ke Melbourne ya Gus," kata @orw7.
"@KPAI_official karna PB Djarum tidak pernah memberikan hadiah berupa Rokok kepada Anak setelah bermain Badminton Gus.....," celoteh @cahkopi96.
"Astagfirullah fus, gaboleh Seudzon, Huznduzon aja gus mungkin KPAI di Australia ikut juga jualan rokok," ujar @SoldaSaju.
KPAI tengah menuai protes dari sejumlah pihak setelah mendesak Djarum Foundation untuk menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.
Pihak tersebut menuding salah satu perusahaan rokok Tanah air melakukan ekploitasi terhadap ribuan anak-anak Indonesia, lewat brand image di kaus peserta proses audisi beasiswa itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka