Suara.com - LSM pemerhati lingkungan, Sawit Watch mengecam kampanye 'Sawit Baik' yang gencar digaungkan pemerintah di saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Sumatera dan Kalimantan beberapa pekan terakhir.
Direktur Eksekutif Sawit Watch Inda Fatinaware mengatakan, kampanye Sawit Baik yang dilakukan Kemkominfo dan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) adalah upaya untuk mengaburkan fakta dampak kebakaran hutan akibat perkebunan sawit.
"Kampanye ini memutar balik fakta, dia hanya melihat dari produk hilirnya, ini baik karena bisa dikonsumsi untuk kosmetik dan macam-macamlah, tapi tidak melihat proses mendapatkan produk hilir ini itu ada berbagai persoalan yang ada di situ," kata Inda saat ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
Menurutnya, karhutla yang terjadi tahun ini jauh lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan kejadian ini terus menerus terjadi setiap tahun.
"Di mana orang semua secara ekonomi terhenti dan anak yang bersekolah juga diliburkan dan tidak mendapatkan hak untuk belajar, tapi karena asap ini persoalan besar, ini persoalan akut di negeri ini yang harus diselesaikan," katanya.
Diketahui, Kominfo dan BPDPKS ramai diperbincangkan warganet di media sosial karena meluncurkan akun @SawitBaikID.
Tujuannya, "untuk memberikan informasi secara utuh tentang kelapa sawit."
"Gerakan Nasional ini menciptakan dukungan publik di medsos, menjawab berbagai isu negatif terhadap sawit, menyebarluaskan berbagai hal positif dari sawit, menumbuhkan kecintaan terhadap produk sawit, dan terwujudnya partisipasi aktif masyarakat dalam kampanye ini #SawitBaik," bunyi salah satu cuitan @SawitBaikID, Senin (16/9/2019).
Bahkan, telah diadakan acara influencer meeting untuk kampanye tagar Sawit Baik itu.
Baca Juga: Wiranto Klaim Karhutla Tak Parah, Sawit Watch: Jangan Percaya Pejabat
Berita Terkait
-
Wiranto Klaim Karhutla Tak Parah, Sawit Watch: Jangan Percaya Pejabat
-
Menkes Minta Dinkes Riau Siagakan Ambulans di Lokasi Terdampak Kabut Asap
-
Sandiaga Dituduh Biangnya Karhutla dan 4 Berita Terpopuler Lainnya
-
Gubernur Jambi Pelesiran ke Luar Negeri, Warganya Dikepung Asap Karhutla
-
Wiranto Sebut Bencana Kabut Asap Karhutla Tak Separah yang Dikabarkan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi