Suara.com - Eksekutif Daerah Walhi Jambi, Rudiansyah ikut geram terkait agenda pelesiran Gubernur Jambi, Fachrori Umar ke luar negeri saat warganya menderita kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Rudiansyah juga mendesak Fachrori untuk mundur dari jabatannya kalau memang tidak sanggup untuk melindungi masyarakatnya sendiri.
Rudiansyah mengungkapkan bahwa kondisi di Jambi saat ini masyarakat hanya bisa menggunakan jarak pandang antara 50 sampai 100 meter karena tebalnya kabut asap. Belum lagi indeks kualitas udara (AQI) di Jambi berada di angka 300 dalam artian sudah masuk ke dalam tahap berbahaya.
Akan tetapi, Fachrori disebutkannya tidak peduli dengan kondisi wilayahnya sendiri. Bahkan Rudiansyah menyebut kalau pejabat daerah dari Partai Nasional Demokrat itu malah sedang berada di luar negeri.
"Tidak satu pun statement beliau itu menyampaikan atau mengatakan akan melindungi rakyatnya," kata Rudiansyah di Kantor Walhi Nasional, Jalan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
"Ini kan luar biasa seorang kepala daerah yang seharusnya melindungi rakyatnya dalam situasi cuacanya cukup mengkhawatirkan dan mengakibatkan beberapa orang menderita, sakit dan sebagainya, dia (Fachrori) malah jalan-jalan," sambungnya.
Rudiansyah kemudian menerangkan bahwa pemerintah provinsi Jambi belum mengambil tindakan pengamanan kesehatan bagi masyarakat. Padahal menurutnya, pihaknya terus menyuarakan aspirasi langsung ke anggota dewan setempat.
Dengan demikian ia menilai kalau penanganan karhutla yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi saat ini lebih buruk daripada 2015 silam. Rudiansyah pun mendorong Fachori untuk mundur dari jabatannya kalau tidak mampu mengatasi kejadian Karhutla di Jambi.
"Kalau dia (Fachrori) tidak mampu jadi gubernur ya berhenti saja mengundurkan diri," katanya.
Baca Juga: Eks Perusahaan Sawit Milik Sandiaga Disebut jadi Biang Kerok Karhutla
Berita Terkait
-
Wiranto Sebut Bencana Kabut Asap Karhutla Tak Separah yang Dikabarkan
-
Kabut Asap Karhutla Indonesia Merembet Sampai ke Thailand
-
Ikut Jokowi Tinjau Karhutla Riau, Wiranto: Kami Tak Pakai Masker
-
Dampak Karhutla Riau: 24.421 Orang Kena ISPA, 1.370 Warga Alami Asma
-
Viral Potret Viral Laki-laki Pakai Bra untuk Masker
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre