Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah mulai mengepung berbagai daerah termasuk menggangu penerbangan di Aceh.
"Dalam analisa kami kabut yang menyelimuti sebagian wilayah Aceh kami duga kemungkinan adalah kabut asap yang terbawa angin dari Karhutla yang terjadi provinsi lain di Sumatera," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Kamis (19/9/2019).
Dia menjelaskan, bila diperhatikan dari peta sebaran asap yang dikeluarkan BMKG Pusat pada Selasa (17/9) lalu, ditandai dengan garis berwarna merah bahwa sebaran asap sudah mulai dekat dengan Aceh.
"Dan juga kita kaitkan dengan peta titik panas dalam beberapa hari terakhir bahwa tidak terdeteksi titik panas di wilayah Aceh," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari masyarakat bahwa beberapa kabupaten/kota di Aceh sudah mulai terpapar kabut asap seperti di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireuen. Bahkan kabut asap itu mulai menggangu proses penerbangan.
"Begitu juga setelah kami chek ke Stasiun Meteorologi (BMKG) Malikussaleh Lhokseumawe, jarak pandang berkisar antara 2-4 kilometer. Khusus untuk penerbangan lapangan terbang Malikussaleh sudah mulai terganggu, kalau di daerah lain belum," katanya.
Kemudian, dia menjelaskan kabut asap tersebut masih bertahan karena di daerah yang terkena imbas asap tersebut belum turun hujan dan juga angin yang relatif tenang.
"Disamping itu dengan memperhatikan peta sebaran asap yang terupdate pagi ini tidak mengarah ke provinsi Aceh, maka dapat kami pastikan sampai dengan hari ini tidak ada penambahan asupan asap ke daerah kita," katanya.
BMKG mengimbau kepada masyarakat bila beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker. Jika berkendaraan khususnya roda dua maka untuk memakai helm atau kacamata serta memperbanyak minum air.
Baca Juga: Karhutla Nyaris Bakar Sekolah dan Rumah, Warga Sampit Kocar-kacir
Berita Terkait
-
Karhutla Nyaris Bakar Sekolah dan Rumah, Warga Sampit Kocar-kacir
-
Sedih, Puluhan Orangutan di Kalteng Terserang ISPA Akibat Kabut Asap
-
Miris, Warganet Temukan Burung Berjatuhan dari Langit karena Kabut Asap
-
Terjebak Kabut Asap Kapten Nekat Kandaskan Kapal di Pelalawan
-
Mengemudi di Tengah Kabut Asap, Jangan Pernah Lakukan Ini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!