Suara.com - Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo meminta kepada seluruh pimpinan sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan agar mengundurkan ham masuk siswanya hingga pukul 09.00 WIB.
Hal itu disampaikan Widodo guna mengantisipasi bahaya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi bila kabut asap masih tebal maka jam masuk siswa diundur atau disesuaikan dengan kondisi," kata Widodo seperti dikutip dari Antara, Senin (23/9/2019).
Menurutnya, aturan jam masuk siswa setelah kawasan Palembang diterpa kabut asap adalah pukul 08.00 WIB.
"Namun untuk hari ini bisa digeser lagi karena kabut asap masih ada hingga pukul 08.00 WIB, ujar dia.
Terkait adanya kabut asap yang melanda Palembang, Widodo mengaku, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup, tingkat indeks standar pencemaran udara (ISPU) masih berkisar 147 dan masih aman.
"Hari ini saya sudah koordinasi, dimana pagi ini ISPU masih berkisar 147 atau antara 135 hingga 147," kata dia.
Jadi sekolah masih merujuk surat edaran lalu, tetapi jam masuk bisa diundur lagi, ujar dia. Namun, bila ISPU sudah mencapai 200 maka itu sangat berbahaya sehingga siswa harus diliburkan atau belajar di rumah.
Selain itu, siswa harus menggunakan masker untuk menghindari kabut asap yang berdampak pada ISPA, ujar dia.
Baca Juga: Kabut Asap Makin Tebal, Warga Pekanbaru Riau Berebut Alat Pemurni Udara
Bukan itu saja, siswa juga dilarang belajar di luar ruangan karena kabut asap bila terpapar lama akan berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, diharapkan kembang dan tanaman dalam pot dimasukan dalam ruangan untuk menambah oksigen saat siswa belajar.
"Itu penting mengingat kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan sehingga harus diantisipasi", tambah dia.
Berita Terkait
-
Teror Asap dan Kemarau, PNS Bangka Belitung Bareng TNI Salat Minta Hujan
-
Kritik Vlog Jokowi Bareng Cucu, Ferdinand: KSP Dibubarkan Saja!
-
Tak Hanya Sekolah, PNS Hamil Ikut Diliburkan Karena Kabut Asap di Jambi
-
Vlog Jokowi Terbaru Diedit Warganet Seperti di 'Planet Mars'
-
Demo di Bogor, Viral Video Polisi Pukuli Pengunjuk Rasa
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
-
Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI