Ribuan massa dari aliansi Buruh Bersama Rakyat bergabung dengan ratusan massa dari kalangan mahasiswa asal Kota Bekasi, Jawa Barat, di kawasan Monas untuk bergerak menuju Gedung DPR, di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) siang.
"Sekitar 1.000 buruh dari Jabodetabek berkumpul di Monas sejak pukul 09.00 WIB. Kami akan bergerak bersama mahasiswa menuju DPR," kata koordinator Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Hendra, di Jakarta.
Massa Gebrak bergabung dengan mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi dan Pelita Bangsa sejak pukul 12.00 WIB.
Buruh dan mahasiswa lengkap dengan spanduk orasi penolakan revisi UU KUHP dan UU KPK bergerak menuju Senayan menggunakan tiga mobil komando, dua unit angkot, dan dua unit bus bergerak pukul 13.50 WIB.
Massa bergerak melintasi Jalan MH Thamrin menuju Senayan dengan dikawal ratusan petugas berseragam polisi maupun pakaian bebas.
"Siang ini rakyat dari berbagai lapisan bergabung menolak revisi UU KUHP dan UU KPK. Kami juga menyuarakan mosi tidak percaya pada anggota dewan," kata koordinator mahasiswa dari UNISMA Bekasi, Robi Nugroho.
Menurut dia tidak kurang 450 mahasiswa dari dua kampus di Bekasi ikut serta dalam aksi kali ini.
Sebelumnya, sekelompok mahasiswa dari "Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi" berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, hingga Senin malam (23/9/2019).
Mahasiswa tersebut kembali berunjuk rasa di depan Gedung Parlemen pada Selasa, guna menyampaikan aspirasi menolak pengesahan RUU KUHP. (Antara)
5. Panas! Mahasiswa: Pimpinan DPR Keluar ke Jalan, Kalau Tidak Kami Dobrak
Mahasiswa dari sejumlah universitas menggelar aksi menolak UU KPK, RKHUP, dan beragam rancangan undang-undang bermasalah di depan gedung DPR RI, Selasa (24/9/2019).
Massa juga mendesak pimpinan DPR RI segera menemui mereka di jalanan. Orator meminta agar polisi menghadirkan pimpinan DPR dalam waktu 30 menit ke depan sejak pukul 12.45 WIB.
Berita Terkait
-
Demonstrasi Mahasiswa di Solo Memanas, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
-
10 Poster Lucu Aksi Mahasiswa: Cukup Cintaku yang Kandas, KPK Jangan
-
Ribuan Mahasiswa Robohkan Pagar DPRD Jateng
-
Tuding Ada Penyusup, Polri: Mahasiswa Nanti Didesain Jadi Martir
-
Aksi Mahasiswa Tolak RKUHP di Bandung, Ada Tim Khusus Siap Turun Jika Rusuh
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur