Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) telah menerima 120 laporan pengaduan terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian saat aksi demonstrasi menolak beragam rancangan undang-undang (RUU) bermasalah. Mereka yang mengadu rata-rata mengaku mengalami penganiayaan hingga luka akibat peluru karet.
Peneliti Kontras, Rivanlee menuturkan posko pengaduan KontraS sendiri telah dibuka sejak Rabu (25/9/2019) kemarin. Setidaknya sejak dibuka pukul 14.00 WIB kekinian pihaknya telah menerima sebanyak 120 pengaduan terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian.
"Sejak dibuka dari kemarin pukul 14.00 WIB sampai tadi 10.45 WIB telah masuk 120 pengaduan," kata Rivanlee saat dihubungi Suara.com, Kamis (26/9/2019).
Rivanlee mengatakan sebagian besar yang melapor merupakan mahasiswa. Selain itu ada pula pelajar.
"Tapi ada juga yang karyawan, sales, yang mereka tidak tahu apa-apa tahu-tahu kepukul," ungkapnya.
"Di sini paling banyak penganiayaan, tembakan peluru karet yang kena bagian tubuh dari mahasiswa dan pelemparan batu," imbuhnya.
Berkenaan dengan itu, Rivanlee mengatakan bahwasanya dari berbagai pengaduan yang diterima pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pengkajian. Hal itu nantinya akan menjadi bahan pertimbangan apakah pengaduan tersebut dapat ditindaklanjuti ke proses penegakkan hukum atau tidak.
"Kalau tidak, sekurang-kurangnya kita akan gunakan data-data atau pengaduan yang masuk ke dalam posko pengaduan KontraS untuk digunakan sebagai campaign agar kejadian yang tidak kita inginkan itu terulang kembali," tandasnya.
Baca Juga: Ambulans Bawa Batu Anak STM, Sudinkes Jakpus Serahkan Urusan ke Pemprov
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
RUU Kesejahteraan Hewan Maju ke DPR, DMFI: Saatnya Indonesia Beradab
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya