Suara.com - Partai Demokrat mengklaim para kadernya sudah berpengalaman dalam pemerintahan. Mereka pun mengaku siap mengusung kadernya untuk bisa diangkat menjadi pembantu Presiden Joko Widodo, termasuk nama anak kandung Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Terkait jabatan menteri dan ikut masuk pemerintahan, Waketum Syaried Hasan berujar bahwa Demokrat telah mengirimkan 14 konsep kepada Jokowi. Konsep-konsep itu pula yang bakal menjadi penentu bagi Demokrat masuk atau tidaknya di dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
"Saya katakan Partai Demokrat sudah berpengalaman, kader-kadernya sudah terbentuk dan tentu kalau diminta Partai Demokrat siap memberikan yang terbaik. Mas AHY saya pikir salah satu yang paling menonjol saat ini sebagai representasi dari generasi milenial Indonesia yang merupakan kader yang dipersiapakan sebagai pemimpin ke depan, tentu beliau siap,” kata Syarief di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Syarief mengaku bahwa konsep yang ditawarkan AHY direspons positif oleh pemerintah.
"Pada saat Mas AHY menyampaikan program itu setahu saya sangat positif responsnya. Tentu beliau akan mensinergikan dengan program-program beliau, apakah ada yang sama, bersinggungan, atau ada yang belum akan dibicarakan di internal pemerintah," ujarnya.
Adapun konsep-konsep tersebut di antaranya ialah konsep menyangkut masalah ekonomi dan daya beli rakyat, konsep tentang kemiskinan, konsep tentang pengangguran dan lapangan pekerjaan, konsep tentang kebijakan luar negeri.
"Di antaranya juga soal kebijakan energi. Jadi sekali lagi di antara 14 program prioritas itu kalau sudah ada dalam program Pak Jokowi saya kira itu tinggal disinergikan saja. Partai Demokrat apa pun sepanjang program itu demi kepentingan rakyat akan mendukung," kata Syarif.
Berita Terkait
-
Viral Megawati Tak Salami AHY dan Surya Paloh, PDIP: Biasa
-
BJ Habibie Wafat, AHY: Tahun Ini Berat buat Kita Semua
-
AHY Jelaskan Maksud dari Pidato Kontemplasi SBY Soal Pemenang Pemilu
-
Ini Harapan AHY Saat Perayaan Kemerdekaan RI ke-74
-
Tak Datang ke Upacara di Istana Merdeka, SBY Titip Pesan Lewat AHY
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO