Suara.com - Politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk tak menebarkan prasangka buruk di media sosial soal penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Wiranto.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam podcast di kanal YouTube Dedy Corbuzier yang diunggah pada Sealsa (15/10/2019).
Di pertengahan obrolan, Deddy Corbuzier meminta Sandiaga Uno menanggapi komentar para warganet yang menganggap insiden itu rekayasa alias settingan.
Sandiaga Uno mengawali jawabannya dengan mengatakan bahwa dirinya terbiasa untuk selalu berpikir positif terlebih dahulu dalam memandang segala isu.
"Gue kalau ngelihat sesuatu itu selalu dari sisi positifnya, dari sisi optimis. Orang cerita ke gue sesuatu itu, kadang-kadang gue, kalau misalnya dia menyatakannya dengan sincere, dan ini berita dari sources yang terpercaya, itu gue selalu memiliki meanisme yang husnuzan. Gue berprasangka baik, apa bener ya?" kata Sandiaga Uno.
Meski begitu, ia mengaku juga pernah memiliki pikiran negatif meskipun sangat jarang.
Eks cawapres ini lantas mengajak maysarakat untuk tidak membagikan dugaan bersifat negatif di media sosial demi meredakan perseteruan bangsa.
Dirinya sendiri mengaku tak mau berkomentar karena tidak mendapat informasi lengkap dan meyakinkan soal penusukan Wiranto.
"Jadi kalau memang ada berita seperti ini, kalau kita enggak yakin, ya diam dulu. Gue terus terang gue diam dulu. Walaupun mekanisme gue husnuzan, tapi gue enggak mau komentar dulu. Gue let it sit. Kan it's not a race, bukan kayak lagi lomba, siapa cepat-cepatan komen," terang Sandiaga Uno.
Baca Juga: Ditanya Cuitan soal Wiranto, Hanum Rais ke Jurnalis: Saya Gak Mau Dijebak
Di samping itu, ia juga meminta para penegak hukum untuk tak serta merta menjadikan warganet yang mempertanyakan kebenaran suatu berita sebagai tersangka.
"Gue baca ada beberapa itu, kayak tokoh-tokoh yang terkenal juga mempertanyakan ini. Kalau mempertanyakan kan tinggal dijawab, as simple as that. Give them more data, polisi kasih mereka data, tapi kalau mereka..." kata Sandiaga Uno, belum selesai.
"Ada yang nyumpahin. Wah kalau itu udah jelas," sela Deddy Corbuzier.
Menurut Sandiaga Uno, ujaran kebencia memang sudah diatur dalam Undang-Undang, sehingga warganet harus berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di media sosial.
Namun, bagi warganet yang sekadar mempertanyakan, menurut Sandiaga Uno, mereka tak pantas disalahkan.
"Ya itu kan ada Undang-Undangnya. Kalau itu udah masuk Undang-Undangnya itu tinggal diproses. Tapi kalau misalnya bertanya freedom of speech dan dia tidak melanggar hukum, memang salah apa? Kan ini alam kita, alam demokrasi kita," jelas Sandiaga Uno.
Berita Terkait
-
LIVE : Sandiaga Uno Kembali ke Gerindra Hingga Isu Akan Jadi Menteri
-
Oke Oce Dihapus Setelah Sandiaga Pergi? Anies: Cuma Namanya Diganti
-
Berbaiat ke ISIS Lewat Online, Ini Nama 36 Teroris yang Bekuk Densus
-
Kembali Berlabuh ke Gerindra, Prabowo: Welcome Back Bang Sandi
-
Jubir Prabowo: Sandiaga dan Fadli Zon Tolak Jadi Menteri Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!