Suara.com - Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim mengaku siap menjadi menteri untuk Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi periode 2019-2024. Nadiem menyebut telah memiliki inovasi untuk mengubah kondisi Indonesia lebih baik.
Secara mengejutkan, Nadiem mendatangi Kompeks Istana Kepresidenan di hari Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji akan mengumumkan jajaran menteri dalam kabinet jilid II. Saat ditanya, Nadiem mengaku menerima pinangan Jokowi untuk menjadi menteri.
"Saya bersedia, saya menerima," kata Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019).
Nadiem menjelaskan apa yang menjadi pembahasan antara dirinya dengan Jokowi sebelum akhirnya ia menerima tawaran tersebut. Dirinya membicarakan bagaimana nasib Indonesia ke depan.
"Kami bicara soal visi misi ke depan, tema yang kemarin disampaikan dalam pidato dan arahan-arahan untuk bisa mengembangkan Indonesia ke depan," kata Nadiem.
Nadiem menilai ajakan Jokowi menjadi suatu kehormatan karena dalam usia 35 tahun ia sudah bergabung ke dalam kabinet presiden. Apalagi ia mengaku sudah memiliki inovasi untuk mengubah Indonesia lebih baik.
"Sudah pasti ada inovasi yang akan saya ingin lakukan untuk negara ini, saya tidak bisa sebutkan sekarang," katanya.
Namun, ketika ditanyakan perihal pos menteri yang diberikan Jokowi, Nadiem mengaku tidak tahu. Menurutnya, keputusan itu masih ada di tangan Jokowi.
"Mengenai spesifiknya saya belum boleh bicara mengenai itu, karena itu hak prerogatifnya Presiden yang akan disebut Pak Presiden nanti," tandasnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Saya Bersedia, Menteri Apa? Jokowi Lebih Tahu
Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura 4 Juli 1984 adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring. Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat. Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.
Saat ini, GoJek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar 550 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
Berita Terkait
-
Ketua MPR: Pilihan Menteri yang Tepat akan Ringankan Kerja Jokowi
-
Lepas Gojek, Akan Diangkat Menteri, Ini Profil Nadiem Makarim
-
Mahfud MD Ngaku Belum Tahu Jabatannya di Kabinet Jokowi
-
Jadi Calon Menteri, Nadiem Makarim Mundur dari Gojek
-
Rudiantara Bersyukur Nadiem Makarim Dijagokan jadi Penggantinya
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank