Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengambil sikap politik yakni memilih tetap berada di luar pemerintahan dengan beroposisi. Terkait hal itu, seluruh kader diminta untuk mensosialisasikan pilihan PKS tersebut.
Namun, Presiden PKS Sohibul Iman meminta kader untuk menahan diri memberi komentar berlebih atas pilihan politik PKS maupun pilihan politik partai lainnya.
“Fokus mensosialisasikan sikap politik PKS yaitu tetap berada di luar pemerintahan. Kami mengimbau kepada seluruh anggota keluarga besar PKS agar tidak tergoda atau terjebak mengomentari langkah-langkah politik pihak lain," kata Sohibul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/10/2019).
Menurut dia, seluruh kader PKS harus menghormati keputusan partai lain yang memilih masuk dalam koalisi pemerintah.
“PKS menghormati sikap politik pihak lain, dan semoga pihak lain pun menghormati sikap politik PKS. Hal tersebut sebagai cermin kedewasaan kita dalam hidup berdemokrasi,” kata Sohibul.
Ia juga meminta kepada seluruh kader agar tidak arogan dalam menyampaikan pilihan politik PKS. Hal itu bertujuan untuk menghindari kesan menantang terhadap pilihan PKS beroposisi sendirian.
"Terkait sikap politik PKS yang di luar pemerintahan, agar disampaikan secara tegas dan jelas, namun tidak dengan konotasi arogan apalagi seolah menantang untuk beroposisi sendirian. Sampaikanlah dengan objektif, argumentatif namun tetap rendah hati," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman mengumumkan sikap politik partainya yang memilih berada di luar pemerintahan. Hal tersebut disampaikannya melalui website resmi PKS yang diunggah pada Selasa (22/10/2019).
Dalam pengumuman tersebut, Sohibul Iman meminta kepada seluruh kader PKS untuk menyikapi dengan bijak keputusan menjadi oposisi.
Baca Juga: Presiden PKS Umumkan Sikap Politik di Luar Pemerintahan
"Seluruh fungsionaris DPP, Fraksi DPR RI, Fraksi MPR RI dan seluruh kader diminta agar fokus mensosialisasikan sikap politik PKS yaitu tetap berada di luar pemerintahan," ujar Sohibul sebagaimana dikutip dari laman PKS.id.
Berita Terkait
-
Tak Merasa Ditinggal Gerindra, PKS Santai Prabowo Jadi Menteri Jokowi
-
PKS soal Prabowo: Kemarin jadi Kompetitor, Sekarang Pembantu Jokowi
-
PKS Ajak Gerindra dan PAN Tetap Jadi Oposisi Pemerintah Jokowi
-
HNW: Jokowi Cukup Puyeng Pikirkan Porsi Menteri untuk Partai Pendukung
-
PKS Sebut Banyak Partai Pilih Oposisi Jika Jatah Menteri Tak Sesuai Harapan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO