Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut Joko Widodo sedang pusing memikirkan porsi menteri kepada partai pendukung menjelang pelantikannya sebagai preisden terpilih 2019-2024 yang digelar pada Minggu (20/10/2019)
Menurutnya, kepusingan itu dialami Jokowi lantaran banyaknya partai koalisi dan partai oposisi yang hendak merapat kepada pemerintah.
"Pak Jokowi saja saya kira hari-hari ini cukup puyeng memikirkan porsi kementerian untuk seluruh partai pendukungnya. Kan partai pendukung beliau tidak sedikit," ujar Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Diketahui, Partai Gerindra dan Partai Demokrat disebut-sebut berpeluang bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Jokowi, kata HNW, telah menyatakan komposisi menteri akan diisi oleh profesional partai dan profesional non partai.
"Padahal katanya komposisi menteri antara profesional partai dan profesional nonpartai, yang partai hanya 40 persen. Kalau hanya 40 persen, ada 34 (kementerian), berarti hanya sekitar 16. Padahal kan partai pendukung dia aja lebih dari 6. Pasti tidak mudah membagi," tutur Hidayat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui Jokowi sedang pusing memikiran porsi menteri kepada partai pendukungnya.
Moeldoko mengatakan hal tersebut adalah hal yang biasa jika menghadapi banyak pihak.
"Ya pasti lah, menghadapi orang banyak puyeng. Biasa itu," tutur Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta.
Baca Juga: Gerindra: Pak Jokowi Jangan Ragu Ambil Keputusan, Bapak Presiden Terpilih!
Tak hanya itu, mantan Panglima TNI itu juga enggan berkomentar lebih saat ditanya soal kabinet Jokowi di periode kedua.
Ia pun meminta awak media bertanya-tanya hal yang ringan jelang berakhirnya masa jabatannya pada 19 Oktober 2019.
"Wes ojo takono itu. Yang ringan-ringan-ringan saja. Coba tanya Pak Moeldoko setelah dua hari mau ngapain gitu loh," kata Moeldoko seraya tersenyum.
Berita Terkait
-
PKS Sebut Banyak Partai Pilih Oposisi Jika Jatah Menteri Tak Sesuai Harapan
-
Disebut Komisi Penghambat Karir, Masinton: KPK Jangan Kepo!
-
Jokowi Sebut Menteri Kabinet Kerja Jilid II Banyak Diisi Muka Baru
-
Ingin Tetap Independen, Alasan Jokowi Tak Libatkan KPK Seleksi Menteri
-
LIPI: Menteri Kabinet Jokowi Harus Eksekutor Sejati
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka