Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa disebut sebagai kabinet pelangi nan gemuk.
Beragam latar belakang tokoh yang masuk ke dalam kabinet dengan jumlah yang banyak justru dikhawatirkan akan memperlambat pemerintahan kalau Jokowi tidak bisa mengandalkan sisi kepemimpinannya.
Adi menjelaskan kabinet pelangi yang dimaksudkannya ialah kabinet yang terdiri dari banyak unsur partai politik, profesional maupun relawan. Belum lagi partai politik yang gagal masuk parlemen pun juga diberikan kesempatan untuk mencicipi kursi wakil menteri.
"Kenapa kabinet pelangi? Karena semua unsur ada di dalamnya. Ada partai penguasa, ada yang partai enggak lolos parlemen, ada relawan, ada oposisi juga di dalamnya," kata Adi dalam diskusi bertajuk 'Kabinet Bikin Kaget' di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2019).
Membawa kabinet pelangi nan gemuk itu nyatanya menjadi tantangan tersendiri bagi Jokowi. Kemampuan Jokowi dalam segi kepemimpinannya akan diuji untuk menjaga kesolidan kabinetnya.
"Kalau dia mampu mengonsolidasi parlemen, mengonsolidasi menteri dan para wakilnya, saya kira semua perubahan ke depan akan begitu mudah untuk didapatkan," ujarnya.
Namun kalau Jokowi tidak bisa mengedepankan leadership-nya, kabinet pelangi nan gemuk itu justru akan menjadi beban, yakni memperlambat jalannya pemerintahan Jokowi-Maruf.
Ia mencontohkan dengan kabinet gemuk yang dipimpin Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, pemerintahan SBY cenderung lambat karena banyaknya pertimbangan.
Karena itu untuk tetap menjaga kesolidan dari kabinet pelangi nan gemuk tersebut, Jokowi diharapkan bisa menjaga leadership, kepentingan dan keinginan Jokowi sebagai presiden.
Baca Juga: Sudah Mati-matian, Hanura Kecewa Tak Kebagian Kue di Kabinet Jokowi
"Jadi 3, 4 bulan kalau ada menterinya yang enggak maksimal ganti saja. Kalau dia dari parpol minta dari parpol bersangkutan untuk diganti dengan kader terbaiknya dan seterusnya dan seterusnya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tak Akomodir Semua ke Kabinet, Hanura: Jokowi Tak Perlu Minta Maaf
-
Sudah Mati-matian, Hanura Kecewa Tak Kebagian Kue di Kabinet Jokowi
-
Kaget Jokowi Pilih Nadiem, Muhammadiyah: Jangan Sampai Dinilai Serampangan
-
PAN: Jangan Simpulkan Orang Papua di Kabinet Jokowi karena Suara Pilpres
-
Jokowi: Pasti Ada yang Kecewa, Saya Minta Maaf Tak Bisa Akomodir Semua
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Sosok Muhammad Mardiono, Ketum PPP Baru Terpilih di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok