Suara.com - Pembentukan Kabinet Indonesia Maju yang terdiri dari 34 menteri dan empat pejabat negara setingkat menteri diharapkan bisa menonjolkan soliditas dan sinergi yang kuat.
Harapan tersebut disampaikan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro seperti dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Lebih lanjut, dia mengemukakan hal tersebut dibutuhkan untuk mewujudkan kemajuan pembangunan nasional lebih besar dibanding pemerintahan sebelumnya.
"Kabinet kerja periode kedua Jokowi perlu menonjolkan soliditas, sinergi dan koordinasi yang baik sehingga mampu menghasilkan kerja-kerja yang lebih konkret dan bermanfaat," katanya.
Dalam kabinet baru di Pemerintahan Jokowi dan Maruf, sejumlah menteri lama dipertahankan antara lain Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Kemudian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang sebelumnya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang sebelumnya menjabat Menteri Sosial, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Dia berharap dengan formasi menteri saat ini, baik dengan wajah lama dan baru, dapat menghasilkan kemajuan yang lebih besar dibanding periode pemerintahan 2014-2019 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kerja cepat, tepat dan produktif diperlukan untuk segera merealisasikan tujuan-tujuan pembangunan Indonesia, membawa Indonesia lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan pesan kepada kabinetnya agar tidak korupsi selama menjabat.
Baca Juga: Pengamat: Pengangkatan Wakil Menteri Dimungkinkan Masih Berlanjut
"Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden," kata Presiden Joko Widodo di tangga Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (23/10/2019).
Pesan ketiga adalah semua harus kerja cepat, kerja keras dan kerja yang produktif.
"Keempat, jangan terjebak rutinitas kerja yang monoton," ungkap Presiden.
Pesan kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata. Pesan keenam, selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pengamat: Pengangkatan Wakil Menteri Dimungkinkan Masih Berlanjut
-
Muhammadiyah Tepis Isu Kekecewaan Tak Dapat Jatah Menteri
-
Kabinet Pelangi nan Gemuk Disebut Bisa jadi Beban Jokowi
-
Tak Akomodir Semua ke Kabinet, Hanura: Jokowi Tak Perlu Minta Maaf
-
Pengamat: Makin Banyak Menteri atau Wamen 'Genit', Makin Cepat Reshuffle
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!