Suara.com - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn murka sehingga mencopot gelar selir Sineenat Wongvajirapakdi, dan memecat enam orang staf istana. Semua itu dilakukan sang raja dalam waktu tiga hari.
Selama berkuasa menggantikan sang ayah yakni Raja Bhumibol Adulyadej, Raja Vajiralnongkorn kerap mengambil keputusan kontroversial.
Setelah mendaoat kekuasaan dan kekayaan istana, kekiniaan ia memutuskan untuk mencopot gelar orang terdekatnya karena merasa dikhianati.
Kabar kemarahan raja ini santer diberitakan baru-baru ini hingga menuai perhatian dunia internasional.
Mulanya, melalui siaran televisi, Raja Thailand melepas gelar selir yang diberikan kepada Sineenat Wongvajirapakdi atau yang kerap disapa Koi.
Dilaporkan Aljazeera, Senin (21/10/2019), wanita pertama yang diangkat menjadi selir pada 28 Juli 2019 lalu tersebut dianggap telah merusak kepercayaan dengan bersikap tidak setia.
Koi yang mendapat gelar Chao Khun Phara (permaisuri mulia) disebut ingin menggulingkan tahta Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana, permaisuri yang dipinang Raja Thailand bulan Mei lalu.
"Dia dipecat karena tidak setia kepada raja, tidak menurut perintah kerajaan, serta bertindak menentang penunjukan Ratu (Suthida) untuk ambisinya sendiri," kata pernyataan pihak istana.
Akibatnya, tindakan mantan perawat tentara itu dinilai tidak menghormati dan tidak menghargai kebaikan selama ini diberikan pihak kerajaan.
Baca Juga: Ayahnya Pengagum Bung Karno, Anak Ini Namanya Hanya N
Ia bahkan disebut telah merusak sistem Monarki yang dijunjung tinggi Kerajaan Thailand.
Belum juga selesai dengan kontroversi pencopotan selir, Raja Vajiralnongkorn kembali menjadi sorotan.
Selang tiga hari dari keputusan itu, tepatnya pada Kamis (24/10/2019), Raja Thailand dikabarkan memecat enam orang staf istana.
Berita resmi kerajaan mengatakan, tindakan pemecatan terjadi setelah para staf istana melanggar peraturan dengan menggunakan jabatan resmi mereka demi kepentingan pribadi atau orang lain, seperti yang dikutip dari BBC.
Ulah mereka dinilai mencoreng citra kerajaan hingga akhirnya dipecat dan dicabut gelar resminya.
Enam orang staf itu terdiri dari seorang perempuan, pejabat polisi senior dan dua pengawal yang semuanya bekerja di istana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
Gus Yasin Daftarkan Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto ke Kemenhum: Hasil Muktamar Hanya Satu
-
Bayi yang Dibuang ke Panti Anak Yatim di Jakbar Meninggal, Sejoli Buronan Polisi Masih Santai Kerja
-
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Mendagri Hadiri Upacara di Lubang Buaya
-
PPP Jabar Ungkap Blunder Fatal Amir Uskara Bikin Agus Suparmanto Melenggang Jadi Ketum