Suara.com - Partai Gerindra mengaku sedang mempelajari dampak yang muncul di masyarakat setelah Prabowo Subianto menerima tawaran Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
"Memantau proses semua pro-kontra ini, untuk menangapi atau tidak. Itu respons yang harus kita kaji lagi," kata politikus Gerindra Desmond Junaidi Mahesa seusai menghadiri Seminar Nasinal di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia, Senin (28/10/2019).
Menurutnya, alasan pengkajian itu dilakukan untuk mengantispasi nasib partai Gerindra di masa mendatang. Jika sudah ada hasilnya, nanti sambung Desmond, Partai Gerindra akan mengeluarkan sebuah catatan apakah posisi Prabowo jadi Menhan merugikan partai atau tidak.
"Ini yang sedang kami pantau dan selidiki. Catatan apa yang kita keluarkan nanti. Langkah ini agar ke depan tidak merugikan," ucap Desmond.
Desmond menambahkan bahwa Prabowo selama Pilpres kerap diisukan dengan tuduhan melakukan pelanggaran HAM masa lalu. Namun, dia menganggap isu tersebut hanya sebagai permainan politik.
"Secara khusus ada satu hal, melihat kejahatan ada di Prabowo, seperti radikalisme seolah-seolah bagian dari Pak Prabowo, dengan dia ada di dalam tuduhan itu ada lagi gak? Mau kejahatan masa lalu dan kasus-kasus pelanggaran HAM sama Prabowo. Ini sangat jelas sekali yang disampaikan Husman (Politisi PKB) saat diskusi nasional di UI. Ini cuma mainan politik," pungkasnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
PAN ke Kabinet Jokowi: Menteri Jangan Kuping Tipis, Harus Terima Kritik
-
Bergerak ke Patung Kuda, Mahasiswa Teriaki Jokowi Fasis
-
Projo Batal Ngambek usai Dapat Jabatan Wamen, Respons Menohok Seknas Jokowi
-
Amien Rais ke Kabinet Jokowi: Gak Bisa Apa-apa, Nanti Kita Buat Perhitungan
-
Girangnya Prilly Latuconsina saat Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini