Suara.com - Politikus Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mendukung penuh Edhy Prabowo memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Bambang yakin, Edy mampu menjadikan Indonesia negara penghasil perikanan terbesar dunia.
"Sebagai pimpinan Komisi IV, beliau sudah mengetahui tantangan di sektor maritim, termasuk kelautan dan perikanan. Saya optimistis, KKP semakin lebih baik di bawah kepemimpinan Edhy Prabowo," kata Bambang, yang juga Wakil Ketua Bidang Maritim DPP Partai Gerinda, Jakarta, baru-baru ini.
Ia menilai, Edhy Prabowo punya bekal pengalaman Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi sektor maritim, kelautan dan perikanan. Gerindra mendukung pengelolaan sektor maritim dan kepulauan Indonesia.
“Sebagai negara maritim dan kepulauan, dengan dua pertiga wilayahnya terdiri dari perairan, maka potensi sektor kelautan dan perikanan Indonesia sangat besar,” ujarnya.
Ia menyebut, potensi sektor perikanan harus dimaksimalkan demi kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Namun untuk mewujudkan impian tersebut, ia menyampaikan sejumlah catatan dan pandangan terkait dengan sektor kelautan dan perikanan.
Salah satunya, kebijakan KKP, yang selama ini belum berhasil memanfaatkan kekayaan sumber daya laut yang melimpah, padahal potensi laut Indonesia luar biasa besar, termasuk minyak dan gas (migas) serta pariwisata laut dan pantai.
Sebagai contoh, tutur Bambang, Indonesia merupakan sumber lobster terbesar di dunia tetapi tidak bisa memanfaatkan kekayaan itu untuk ekspor dan membudidayakannya.
"Perikanan budi daya keramba, baik ikan laut seperti kerapu dan lobster, maupun ikan air tawar, misalnya udang galah dan ikan sungai, harus diberdayakan maksimal," gebunya.
Dia mengatakan, laut Indonesia menjadi lalu lintas ikan tuna yang bermigrasi perairan Asia Timur/Pasifik ke Australia dan sebaliknya, tetapi hasil tangkapnya kecil. Begitu juga dengan rumput laut, mutiara, kerapu, dan biota laut dalam, belum berhasil dikembangkan.
Baca Juga: Jokowi akan Pangkas Eselon, Edhy Prabowo Akan Lantik Eselon I - IV
Hasil tangkap tuna dan ikan laut dalam, lanjut Bambang, sangat kecil karena Menteri KKP sebelumnya melarang kapal di atas 300 GT.
"Pelarangan kapal ini menyebabkan tidak bisa mengeksplorasi Zona Ekonomi Eksklusif dan laut dalam. Kebijakan ini perlu direvisi," ujarnya.
Selain itu, ribuan kapal di atas 30 GT selama ini sulit mendapatkan izin dari KKP, sehingga nelayan di seluruh Indonesia kehilangan mata pencarian. Kondisi ini diperparah dengan kesulitan mendapatkan solar subsidi.
Catatan lain, pelarangan cantrang oleh Menteri KKP sebelumnya, yang menyebabkan produksi ikan curah merosot, sehingga Indonesia terpaksa mengimpor pakan ikan. Kondisi ini menyebabkan industri perikanan mati dan tinggal 20 persen dari sebelumnya sekitar 100 perusahaan.
Yang memalukan, lanjut Bambang Haryo, Indonesia bahkan tidak mampu menghasilkan garam sehingga harus mengimpor 1-3 juta ton garam per tahun.
Butuh Tata Ruang Industri Garam
Menurut Bambang, Indonesia juga membutuhkan tata ruang industri garam, seperti di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan membangun pabrik garam kualitas tinggi untuk industri.
Berita Terkait
-
Penenggelaman Kapal Belum Cukup, Menteri Edhy Sebut Perlu Penguatan Aparat
-
Menteri Edhy Prabowo: Saya Akan Mundur Kalau Tak Sanggup Urus Nelayan
-
Nelayan Adukan Pulau Reklamasi, Menteri Edhy Janji Panggil Pengembang
-
KKP Diminta Tak Tenggelamkan Kapal, Kadin: Lebih Baik Dikasih Nelayan
-
5 Best Otomotif Pagi: Koleksi Para Menteri, Helm Belum Bintang Lima
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba