Suara.com - Presiden Jokowi yang kerap melakukan kunjungan ke Papua dianggap tak pernah bisa menyelesaikan akar masalah wilayah tersebut.
Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Papua.
Tapi dia menyayangkan, tak ada satu pun masalah yang dituntaskan pascakunjungan Jokowi. Contohnya, hingga kekinian, kekerasan terhadap warga Papua terus terjadi.
Salah satu sumber masalah, kata Yunus, tak adanya dialog dua arah antara presiden dan masyarakat dan tokoh Papua.
Seharusnya, kata dia, presiden memanfaatkan kunjungan itu untuk mendengarkan langsung permasalahan Papua dari masyarakat.
“Kami berharap, ada ruang untuk masyarakat dan para tokoh masyarakat menyampaikan seperti apa persoalan Papua yang sebenarnya. Akan tetapi yang kami ikuti selama ini, tidak seperti itu. Kesempatan presiden duduk bersama masyarakat dan para tokoh adat, tokoh agama dan lainnya, agar presiden bisa mengambil satu kesimpulan dari semua yang beliau dengar langsung dari masyarakat,” kata Yunus Wonda, seperti dikutip Suara.com dari Jubi.co.id, Selasa (29/10/2019).
Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai.
Apalagi, belum lama ini warga berbagai kabupaten/kota di Papua menghadapi berbagai masalah.
“Sebenarnya kami berharap presiden hadir memberikan penguatan kepada masyarakat Papua. Kami ingin ke depan, dalam kunjungannya ke Papua, presiden menyiapkan ruang duduk bersama masyarakat. Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua,” ucapnya.
Baca Juga: Aktivis Papua: Kunjungan Jokowi Tak Bermanfaat, Cuma Pencitraan
Yunus Wonda juga berharap, Presiden Jokowi tidak percaya begitu saja ketika ada pihak yang mengatasnamakan orang Papua ke Jakarta bicara masalah daerahnya.
Ia memastikan, orang Papua tidak pernah mengakui kelompok-kelompok tersebut sebagai perwakilan mereka.
“Kalau selama ini mendengar laporan pihak yang ke pusat mengatasnamakan Papua, itu kan sebenarnya hanya membawa kepentingan pribadi. Bukan kepentingan rakyat. Tidak akan menyelesaikan masalah di Papua,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Aktivis Papua: Kunjungan Jokowi Tak Bermanfaat, Cuma Pencitraan
-
Tito Laporkan ke Menkopolhukam Mahfud soal Keamanan di Papua
-
Pembentukan Provinsi Papua Selatan Tinggal Tunggu Pemekaran Kota Merauke
-
Didebatkan Orang Adat, Papua Tengah Belum Resmi jadi Provinsi Baru
-
Pesona Jembatan Youtefa di Papua yang Baru Saja Diresmikan Presiden Jokowi
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Bukan Takdir, Konten Kerator Ini Bongkar Dugaan Kelalaian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
-
Makin Panas! Yai Mim Laporkan Pembakaran Sajadah, 7 Orang Terseret Termasuk RT dan RW
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia