Suara.com - Aparat Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan meringkus pria bernama Junaedi terkait kasus pemerkosaan. Korbannya adalah NK (16), yang merupakan anak kandung Junaedi.
Kejadian tersebut terjadi di kediaman Junaedi di Kampung Onyam, Sukabakti, Kabupaten Tangerang. Polisi pun mencokoknya pada tanggal 5 Oktober 2019.
Guna memuluskan aksi tak senonohnya, Junaedi beralasan kalau putrinya kena santet. Untuk menangkal santet itu, Junaedi meminta korban untuk berhubungan intim dengannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, AKP Muharam Wibisono menyebut, kekinian korban hamil atas perbuatan Junaedi. Bahkan, usia kandungan korban saat ini menginjak usia enam bulan.
Fakta tersebut terkuak saat ibu korban bernama Sumiyati curiga lantaran NK tidak datang bulan. Selanjutnya, ia mengecek ke bidan terdekat dan diketahui NK sudah hamil.
"Pada tanggal 5 Oktober 2019, pelapor (Sumiyati) curiga dengan korban yang tidak haid. Selanjutnya dibawa ke bidan dan dilakukan pemeriksaan. Menurut bidan, korban sudah hamil 26 minggu (enam bulan)," kata Muharam saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2019).
Kasus ini menyeruak saat Junaedi dan Sumiyati pisah ranjang alias bercerai pada medio April 2017. Selama proses perceraian berlangsung, NK tinggal bersama Sumiyati.
Dua minggu pasca pisah ranjang, Junaedi mendatangi kediaman Sumiyati dan meminta agar NK tinggal bersamanya. Saat itu, Junaedi meminta agar NP tinggal bersamanya selama dua tahun.
"Setelah 2 Minggu pisah ranjang kemudian tersangka datang tempat tinggal pelapor dan membawa korban untuk tinggal bersama dengan tersangka di TKP dari April 2017 sampai April 2019," sambungnya.
Baca Juga: Perkosa Siswi SMP Berdalih Pinjam Buku, Pelakunya Ngaku Pacar Korban
Memasuki pertengahan tahun 2018, Junaedi mencoba membujuk korban untuk berhubungan badan. Dengan modus menangkal santet, NK yang kala itu masih duduk di bangku SMK disetubuhi.
"Saat itu korban kelas 1 SMK disetubuhi tersangka dengan cara tersangka berkata ke korban bahwa akan ada santet yang akan datang ke rumah dan cara menangkalnya dengan persetubuhan," kata Muharam.
Kepada Sumiyati, korban mengaku tak ingat berapa kali Junaedi menyetubuhinya. Korban hanya ingat peristiwa pertama dan terakhir pemerkosaan tersebut.
"Pelapor bertanya ke korban dan korban bercerita saat tinggal dengan tersangka dari April 2017 sampai April 2019 korban disetubuhi oleh tersangka secara berulang-ulang dan untuk waktunya korban tidak ingat. Yang korban ingat kejadian pertama dan terakhir karena sudah terlalu sering dilakukan," imbuh Muharam.
Atas perbuatannya, Junaedi kini harus mendekam di penjara. Dalam kasus ini tersangka dijerat Pasal 81 ayat (3) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Berita Terkait
-
Mulut Disumpal Kain, Anak Tiri Diperkosa Ayahnya saat Mati Lampu
-
Gadis Belia jadi Budak Seks Ayah, Paman dan Teman Sang Ayah!
-
Gadis yang Diperkosa Ayahnya Depan Istri Ternyata Sudah Dua Kali Hamil
-
Pedih, Istri Menangis Meronta-ronta Tiap Suami Perkosa Putri Semata Wayang
-
Ada 15 Video, Hendro Doyan Merekam Tiap Perkosa Putri Kandungnya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan