Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan prioritas politik luar negeri Indonesia selama lima tahun periode 2019-2024. Retno menyebut prioritasnya ada 4+1 poin.
"Prioritas politik luar negeri Indonesia akan bertumpu pada prioritas 4+1, saya ulangi prioritas four plus one!," kata Retno di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Retno mengatakan prioritas pertama yaitu penguatan diplomasi ekonomi yang dilakukan melalui beberapa langkah strategis seperti; kapitalisasi penguatan pasar domestik, penguatan pasar tradisional dan terobosan pasar non-tradisional, penguatan perundingan perdagangan dan investasi.
"Selanjutnya, promosi terpadu perdagangan dan investasi serta mendorong outbound investment, dan optimalisasi diplomasi untuk menjaga kepentingan strategis ekonomi Indonesia," jelas Retno.
Prioritas kedua, diplomasi perlindungan warga negara sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri.
Untuk memenuhi prioritas kedua, Kemlu akan melakukan lima hal antara lain; integrasi data WNI melalui kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, perbaikan tata kelola migrasi aman, reguler dan teratur, terakhir upaya pencegahan - prevensi melalui edukasi publik.
Prioritas ketiga adalah diplomasi kedaulatan dan kebangsaan. Menurut Retno, diplomasi harus dapat bekerja untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI.
"Penyelesaian batas-batas negara akan diintensifkan melalui perundingan. Selain itu, kerja sama untuk menyebarkan toleransi, kemajemukan, dan demokrasi, sebagai indentitas bangsa akan terus diintensifkan. Kerja sama melawan radikalisme dan terorisme juga akan diperkuat. Diplomasi kedaulatan akan terus dipertebal," ucap Retno.
Prioritas keempat, meningkatkan kontribusi Indonesia terhadap dunia melalui berbagai posisi Indonesia di organisasi internasional.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Ajak Istri dan Menlu Malaysia Hadiri Pelantikan Jokowi
Retno mencontohkan keanggotaan Indonesia sebagai Dewan HAM PBB 2020-2022 bisa mendorong meningkatkan diplomasi Indonesia di bidang perlindungan dan penegakan HAM.
"Selain itu, pada tahun 2020, Indonesia juga akan menjadi Ketua Foreign Policy and Global Health/FPGH. Indonesia akan mengusung tema Affordable Health Care," kata Retno.
Kemudian pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN sekaligus Ketua G-20. ASEAN akan tetap menjadi soko guru politik luar negeri Indonesia.
Prioritas terakhir adalah prioritas +1, yakni infrastruktur diplomasi yang kuat.
Retno menjelaskan beberapa hal yang akan menjadi fokus infrastruktur dan mesin diplomasi adalah Reformasi Birokrasi; Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia; Pembangunan Infrastruktur Fisik Diplomasi; Penguatan Pemanfaatan Teknologi dan Informatika; dan Transformasi Digital.
"Tanpa transformasi digital, diplomasi Indonesia akan tertinggal oleh kemajuan era digital dewasa ini. Digitalisasi diplomasi akan meningkatkan efektifitas, kualitas dan interaksi dalam berbagai pelaksanaan prioritas diplomasi," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui