Suara.com - Wakil Ketua DPW Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif membantah pihaknya telah menjadi kubu oposisi di Pemerintahan DKI Jakarta. Ia menyatakan, Gerindra tetap mendukung Gubernur Anies Baswedan.
Menurut Syarief, pihaknya telah dapat instruksi khusus dari dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto agar bersikap kritis terhadap Anies. Namun menurutnya banyak pihak yang mengartikannya.
"Nah ini di salah pahami. Jadi, kan pesan pak Prabowo, menjadi anggota DPRD itu harus kritis. DPR dan DPRD. di manapun tempat tidak boleh diam," ujar Syarif saat dihubungi, Rabu (30/10/2019).
Menurutnya, Prabowo meminta agar para kader Gerindra yang menjabat sebagai legislator tidak hanya berdiam diri. Sikap kritis kepada Anies, kata Syarif, tidak berarti berseberangan dan berbalik tidak lagi mendukung mantan Mendikbud itu.
"Tidak ada maksud itu akan berseberangan. fungsi kader Gerindra di manapun di perintahkan gitu (kritis)," katanya.
Karena itu ia mengaku menyayangkan adanya pemberitaan yang menyebutkan instruksi Prabkowo itu menjadi tanda pihaknya telah berseberangan dengan Anies. Ia menyatakan masih mendukung Anies untuk lima tahun ke depan.
"Ayo kritis bersama rakyat. kita tetap solid dukung pak Anies sampai selesai 5 tahun ini. jangan berhenti tengah jalan program-program tidak jalan kawal terus," pungkasnya.
Sebelummya, politisi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta, Syarif mengaku diminta untuk lebih kritis kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Perintah itu datang langsung dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Arahan dari Prabowo itu disebut sudah lama disampaikan. Tak hanya Syarif, ia mengklaim perintah itu juga ditujukan pada seluruh kader Gerindra di ibu kota.
Baca Juga: Prabowo Gabung Kabinet Jokowi, Anies: Sikap Gerindra di Jakarta Tetap Sama
"Bukan sekarang, sebetulnya itu sudah lama. Sudah ada dua sampai tiga minggu lalu," ujar Syarif di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Berita Terkait
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah di Kantor Anies Baswedan, 500 Aparat Disiagakan
-
Anggaran Rp 82 M untuk Beli Lem Aibon, Disdik DKI Suplai 2 Kaleng per Murid
-
Tito Karnavian Didesak Berikan Anies Kartu Kuning dan 4 Berita Lainnya
-
Prabowo Gabung Kabinet Jokowi, Anies: Sikap Gerindra di Jakarta Tetap Sama
-
Jalan Kaki ke Balai Kota, Erick Tohir Sampaikan Perintah Jokowi ke Anies
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?