Suara.com - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan ikut menanggapi kontroversi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Ia merasa heran dengan alasan salah ketik yang dikemukakan ke media.
Hal tersebut disampaikan Azas dalam postingan yang diunggah oleh Arief Rasyad ke Facebook pada Rabu (30/10/2019).
Tidak hanya menyoroti anggaran pembelian untuk pemberian 2 kaleng lem Aica Aibon kepada tiap siswa sekolah per bulan dalam RAPBD Jakarta 2020. Azas Tigor Nainggolan juga mengungkapkan bahwa sebelumnya banyak alasan salah ketik yang dilontarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Beberapa hari lalu banyak juga alasan salah ketik yang disampaikan staf Pemprov DKI Jakarta ketika mata anggaran dalam RAPBD Jakarta 2020 dikritisi publik. Kok bisa ya banyak salah ketik dan dihilangkan setelah banyak respon dan kritik dari publik," ungkap Azas.
Azas menyebut anggaran aneh juga terjadi pada program Dinas Pariwisata terkait biaya anggaran buzzer lebih dari Rp 5 miliar untuk 5 orang.
Tidak hanya itu saja, anggaran aneh terlihat untuk pembuatan dan pengecatan jalur sepeda sebesar Rp 74 miliar.
"Perlu juga dijelaskan penggunaan yang begitu besar Rp 86 miliar untuk TGUPP pembuat laporan gubernur? Pembelian anti virus sebesar Rp 12 miliar itu seperti apa penggunaannya? Ya jangan-jangan ini juga salah ketik nih stafnya Pak Gubernur Jakarta," Azas mengkritik.
"Mata anggaran di atas jelas tidak masuk akal dan mengada-mengada," imbuhnya.
Pria yang disapa Bang Tigor ini meminta agar semua program dan mata anggaran RAPBD Jakarta 2020 tersebut diperiksa ulang dengan cermat. Bahkan ia bersedia membantu Pemprov Jakarta untuk memeriksa banyaknya salah ketik di APBD DKI Jakarta.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Akan Menambah Ruang Terbuka Hijau
Ia berharap agar semua pembahasan RAPBD Jakarta 2020 dibuat transparan dan melibatkan partisipasi publik.
Kontroversi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta mulai menjadi sorotan warganet setelah anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana mengungkapnya ke media sosial.
William menulis di Twitter, Selasa (29/10/2019) malam, telah menemukan anggaran aneh pembelian lem Aibon senilai Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta, yang berarti seorang murid akan mendapatkan sebanyak dua kaleng lem Aibon setiap bulan.
Setelah banyak yang me-retweet cuitan itu, William pun membongkar satu per satu anggaran mencurigakan Pemprov DKI Jakarta, yang kemudian memicu reaksi warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri