Suara.com - Penyidik Senior KPK Novel Baswedan angkat bicara terkait video viral tentang dirinya ketika di Singapura yang akan melakukan operasi mata kiri akibat penyiraman air keras.
Video yang bercap ekslusif Net Tv tersebut beredar di media sosial twitter. Oleh sejumlah warganet, diklaim ada kejanggalan pada wajah dan mata Novel yang mulus meski tersiram air keras.
Warganet yang kali pertama menyebar video itu adalah pemilik akun Twitter @AdellaWibawa, Senin (4/11/2019).
"Mata novel baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..? dia kaget dengan tiba-tiba kemunculan wartawan NET, liat matanya dan pipi mulus padahal baru kasus penyiraman," demikian klaim akun tersebut.
Novel, Selasa (5/11/2019), mengakui video tersebut direkam wartawan saat dirinya berada di Singapura.
Namun, Novel tak menghiraukan klaim yang disebar akun @AdellaWibawa. Novel hanya mendoakan yang terbaik bagi pihak-pihak yang berburuk sangka terhadap dirinya.
"Ya, itu saya sedang pengobatan di Singapura, kalau ada yang bilang mata saya baik-baik saja, saya anggap doa, amin kan saja," ungkap Novel.
Novel menyebut video tersebut direkam sebelum matanya dioperasi atau osteo-odontokeratoprosthesis.
Novel mengatakan, tim dokter di Singapura ketika itu mencoba memulihkan mata dirinya dengan metode penanaman sel punca.
Baca Juga: Di depan Ketua KPK, Kapolri Idham Azis Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
Teknisnya, kata dia, tim dokter memasang selaput membran plasenta pada kedua matanya untuk menyambungkan jaringan yang sudah mati.
Namun, metode yang dilakukan tahun 2017 itu tak berhasil dalam memulihkan mata kirinya Novel agar bisa kembali melihat.
Karenanya, dokter memperkirakan, bila tak segera dioperasi dalam enam bulan, ditakutkan kedua mata Novel bisa buta total.
Novel akhirnya mengikuti perintah dokter dengan dilakukan operasi OOKP yang membuat matanya dalam kondisi seperti kekinian.
Novel menjelaskan, bila orang-orang melihat kondisi matanya sebelum operasi, pasti akan menganggap baik-baik saja, tidak berwarna merah seperti sekarang.
"Tapi, ini sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," kata Novel.
Berita Terkait
-
Di depan Ketua KPK, Kapolri Idham Azis Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
-
Jokowi ke Kapolri Idham Azis: Awal Desember, Kasus Novel Harus Selesai
-
Kapolri Idham Azis Pilih Bungkam saat Ditanya Kasus Novel Baswedan
-
Idham Azis Bakal Serahkan PR Kasus Novel ke Kabareskrim Baru
-
Usai Dilantik Jokowi, Kapolri Idham Azis Kabur Ditanya Kasus Novel Baswedan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi