Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menyayangkan orang-orang yang membombardir hoaks tentang kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior mereka, Novel Baswedan.
Tak hanya itu, KPK juga menilai politikus PDIP Dewi Tanjung yang melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya atas tuduhan merekayasa kasus teror tersebut adalah tindakan di luar rasa kemanusiaan.
"Kami percaya Polri memperlakukan laporan itu secara profesional. Tidak mungkin setiap laporan harus naik ke penyidikan, kalau buktinya tidak kuat," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Rabu (6/11/2019) malam.
Ia menuturkan, Novel diserang memakai hoaks oleh beragam pihak di media sosial. KPK menegaskan, serangan hoaks soal teror penyiraman air keras terhadap Novel tersebut adalah tindakan di luar batas kemanusiaan.
"Kami sangat menyayangkan dan rasanya ada orang-orang yang bertindak di luar rasa kemanusiaan. Novel adalah korban, jelas-jelas menjadi korban dari pemeriksaan dokter kali pertama di RS Mitra Keluarga pada saat itu," kata Febri.
Tim teknis bentukan Polri belakangan juga mengakui Novel benar-benar disiram air keras oleh pelaku yang kekinian masih misterius.
Karenanya, Febri berharap Novel tak menjadi korban untuk kali kedua, yakni korban tuduhan hoaks.
"Nah, sekarang bagaimana mungkin Novel dituduh melakukan rekayasa. Dia adalah korban. Jangan sampai dia menjadi korban lagi, yakni korban hoaks,” tegasnya.
Rabu siang, politikus PDIP Dewi Tanjung melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke polisi, atas dugaan penyebaran berita bohong.
Baca Juga: Pegawai KPK Siap Laporkan Akun Medsos Tuduh Novel Baswedan Rekayasa Kasus
Novel dituding Dewi telah menyebarkan berita bohong soal kasus penyiraman air keras yang kekinian belum terungkap.
Laporan tersebut dibuat Dewi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019). Alasan pelaporan tersebut lantaran kasus penyiraman air keras tersebut tak masuk akal.
"Saya melaporkan Novel Baswedan penyidik KPK terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras. Ada beberapa hal yang janggal dari rekaman CCTV dia, yakni dari bentuk luka, dari perban, kepala yang diperban tapi tiba-tiba mata yang buta begitu kan," ujar Dewi di Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019).
Berita Terkait
-
Pegawai KPK Siap Laporkan Akun Medsos Tuduh Novel Baswedan Rekayasa Kasus
-
Novel Baswedan Dilaporkan Politikus PDIP ke Polisi, Dituduh Rekayasa Kasus
-
2 Tahun Kasus Novel Baswedan Bukannya Diusut Malah Digempur Berita Bohong
-
Video Matanya Diklaim Baik-baik Saja Viral, Ini Jawaban Novel Baswedan
-
Di depan Ketua KPK, Kapolri Idham Azis Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu