Suara.com - Eks Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut tidak ada istilah Partai Gelora Indonesia yang digagasnya itu merekrut eks Partai Demokrat Deddy Mizwar untuk bergabung.
Justru, menurutnya, sosok Deddy menjadi salah satu dari pencetus terbentuknya Partai Gelora Indonesia.
Fahri mengakui kalau Deddy ikut terlibat dalam pembentukan partai baru yang digawanginya itu. Dia menyebut kalau pihaknya sudah seringkali berdiskusi hingga akhirnya tercetus ide untuk mendirikan Partai Gelora Indonesia.
"Bisa dibilang demikian (pencetus) karena diskusi kami dengan beliau kan cukup lama. Nanti beliau juga akan bicara juga lah karena tidak mungkin dia sebagai pendiri kalau dia enggak mendalami pemahamannya," kata Fahri saat ditemui di Park Regis Arion Hotel, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).
Fahri enggan menyebutkan kalau posisi Deddy sekarang ini berkat ajakannya. Justru dia menjelaskan bahwa Deddy sudah ikut terlibat dalam diskusi membahas adanya perubahan sejak lima tahun silam.
Deddy bukanlah orang baru bagi Fahri karena keduanya sempat memiliki jalinan politik saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013. Saat itu, Deddy Mizwar dipasangkan dengan Agus Heryawan dari PKS.
Saat ini Anis Matta, salah satu inisiator Partai Gelora Indonesia lah yang melamar Deddy sebagai calon Gubernur dari PKS sebelum akhirnya memilih Ahmad Heryawan.
Fahri menyebut kala itu Deddy sempat ditolak oleh PKS dengan alasan yang tidak jelas.
"Saya kan pernah membuat tulisan yang istilahnya yang membela dia kan, kok orang sebaik ini kok dibuang? Nah, rupanya diskusinya berlanjut, ini yang coba kita teruskan diskusinya itu," tuturnya.
Baca Juga: KPK Periksa Eks Wagub Jabar Deddy Mizwar Terkait Kasus Suap Meikarta
Diskusi pun tidak pernah putus sampai akhirnya mereka mencetus satu partai baru yakni Partai Gelora Indonesia.
Karena itu Fahri enggan apabila ada yang menganggap pihaknya yang mengajak Deddy untuk masuk ke Partai Gelora Indonesia.
"Saya kira kalau istilah merekrut ke pak Deddy Mizwar kan beliau orang yang matang, orang tua lah, mana kita merekrut orang tua. Tapi itu merupakan hasil dialog kita sebagaimana WA beliau ke saya itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Komika Pandji Soroti JPO, Fahri Hamzah Beri Sentilan Kocak
-
Sore Ini, Deddy Mizwar Bakal Ikut Teken Akta Pendirian Partai Gelora
-
Calon Kader Partai Gelora Kumpul di Kemang, Fahri Hamzah Bantah Deklarasi
-
Besok, Anis dan Fahri Hamzah Gelar Konsolidasi Partai Gelora di Kemang
-
Deddy Mizwar Minggat ke Partai Gelora, Begini Respons Demokrat
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris