Suara.com - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengklaim Partai Gerindra tidak ingkar janji dengan PKS soal kursi Wakil Gubernur DKI. Justru ia menganggap dengan menyodorkan empat nama baru, pembahasan soal pengganti Sandiaga Uno tidak lagi mandek.
Menurut Taufik, selama ini pembahasan Wagub macet karena dua nama yang disodorkan PKS, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu tidak bisa diterima fraksi-fraksi di DPRD Jakarta. Selain itu PKS dianggapnya kurang berhasil melakukan pendekatan kepada partai lain.
"Evaluasi itu kan cuman dua pendekatannya. Satu pada figur, dua pada komunikasi. Di DPRD enggak cuma Gerinda sama PKS, ada fraksi lain gitu," ujar Taufik saat dihubungi, Sabtu (9/11/2019).
Taufik mengatakan pihaknya tidak mengingkari kesepakatan yang akan memberikan kursi Wagub kepada PKS. Pasalnya, selama setahun ini dua nama dari PKS sudah didorong bersama.
Karena tidak berjalan baik, maka kata Taufik, harus ada evaluasi. Salah satunya dengan mengevaluasi kandidat Cawagub.
"Enggak ada ingkar janji, apa ingkar janji? enggak ada yang ingkar janji, kita itu sudah tanda tangan itu pengajuan yang pertama. Ini kenapa gini, karena kita lihat setahun macet masa mau kita biarin?" tuturnya.
Selain itu, masalah kursi Wagub, kata Taufik, bukan hanya soal jatah untuk partai. Menurutnya PKS juga harus berani mengevaluasi kedua calon yang disodorkan selama ini.
"Ini kan bukan soal jatah-jatah, kita sudah sepakat kita kasih ke PKS kemarin, tapi kemudian enggak jalan kita mau apain? Kenapa sih engggak mau berani mengoreksi diri?" pungkasnya.
Sebelumnya PKS mengaku belum mengetahui soal partai Gerindra yang menyodorkan empat nama sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub). Menanggapi hal itu, PKS hanya ingin partai lambang garuda itu menghormati keputusan lama.
Baca Juga: Gerindra Ajukan Empat Nama, PKS Terancam Kehilangan Satu Cawagub
Sejak ditinggal Sandiaga Uno, kursi DKI 2 itu bakal diberikan kepada PKS. Hal itu merupakan kesepakatan bersama Gerindra dengan PKS selaku partai pemenang bersama Gerindra pada Pilkada 2017 lalu.
Setelah satu tahun kosong, Gerindra menganggap dua nama Cawagub yg disodorkan PKS sebagai penyebabnya. Ketua fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Muhammad Arifin tak terima dengan tudingan itu.
"Ini yang bikin mandek siapa? Kita ingin Gerindra menyepakati yang telah dibuat sama PKS. Agar itu dihormati dan tidak dicederai," ujar Arifin saat dihubungi, Jumat (8/11/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana