Suara.com - Sakinah (56), pedagang sayur yang menjadi korban teror penyiraman air keras di Meruya berharap polisi bisa mengusut tuntas pelaku teror oleh orang tak dikenal. Teror tersebut kekinian sudah memakan tiga orang korban di Jakarta Barat.
Sakinah mengatakan akibat musibah ini dirinya tidak bisa berjualan lagi sejak hari kejadian, Jumat (8/11/2019) malam.
Kini, ibu asal Purwantoro, Wonogiri itu terpaksa harus "memarkirkan" gerobak yang sudah menopang hidupnya selama 25 tahun karena tak berjualan lagi.
"Saya sudah 25 tahun, dulu dari Purwantoro Wonogiri, ya kondisi begini belum bisa jualan lagi, anak-anak juga suruh istirahat dulu," kata Sakinah di rumahnya, Gang Haji Taat No 15 S RT 011/ RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat, Selasa (12/11/2019).
Meski begitu, Sakinah mengaku pasrah saja dengan kejadian ini dan tidak melanjutkan laporan ke kepolisian.
Meski demikian dia berharap polisi bertindak mencari pelaku yang sudah menyiram air keras ke tiga orang di Jakarta Barat.
"Disiram orang naik motor, bajunya kayaknya merah, sendirian pelakunya, cowok sepertinya, itu saja, lengkapnya enggak tahu soalnya. Ya semoga pemerintah dan polisi bisa nangkep orangnya, kemarin di RS Siloam juga ada yang kena anak SMP," jelasnya.
Diketahui, Sakinah menjadi korban ketiga setelah teror air keras yang sama juga menimpa dua siswi SMP di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Perampok Berjaket Ojol Teror Minimarket, Rampok Duit di Berangkas
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim