Suara.com - Mabes Polri masih menyelidiki kasus bom bunuh diri yang dilakukan pemuda bernama Rabbial Muslim Nasution (24) di Polrestabes Medan, pagi tadi. Saat melakukan aksi bom bunuh diri, pelaku menggunakan atribut ojek online.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, dari penelusuran identitas di KTP, Rabbial masih berstatus sebagai mahasiswa.
"RMN usianya 24 tahun kemudian lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Dedi di Mabes Polri, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan penyelidikan sementara, kata Dedi aksi bom bunuh diri yang dilakukan pemuda tersebut masuk dalam kategori lone wolf. Aksi teroris lone wolf biasanya bergerak secara individu dan tak terstruktur.
"Jadi dugaan sementara bahwa pelaku ini melakukan aksi terorisme ini adalah lone wolf. Namun demikian pengembangan nanti tentunya sangat ditentukan oleh tim di lapangan," katanya.
Dedi juga mengimbau agar masyarakat khususnya di Medan tetap tenang selama menjalankan rutinitasnya. Sebab, dia mengklaim situasi keamanan pasca ledakan bom di Mapolrestabes Medan masih aman.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang khusunya yang ada di Medan Sumatra Utara karena situasi keamanan secara umum sangat kondusif dan percayakan kepada para kepolisian bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait, akan bekerja sangat keras dalam rangka untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Mako Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi tadi. Pelaku bom diri menggunakan atribut ojek online itu meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan. Terduga pelaku bom bunuh diri yang disebut bernama Rabbial Muslim Nasution tewas dengan kondisi tubuh hancur. Ledakan bom tersebut juga mengakibatkan enam korban mengalami luka-luka.
Baca Juga: Mahfud Tak Mau Teror Bom Dipolitisir: Memang Teroris Selalu Mau Nyolong?
Berita Terkait
-
Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Gubernur Sumut Minta Warganya Tenang
-
Kemenhub Curiga Bomber Medan Menyamar: Jaket Ojek Online Dijual Bebas
-
Geledah Rumah Pengebom Polresta Medan, Bibi Rabbial Muslim Ikut Dicokok
-
Biaya Berobat Korban Bom Bunuh Diri Ojek Online di Medan Dibayari Negara
-
Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Manfaatkan Momen Antrean SKCK
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu