Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan Daftar Isian Penyerahan Anggaran (DIPA) kepada 87 kementerian/lembaga, yang secara simbolik diserahkan kepada 12 menteri/pimpinan lembaga, salah satunya kepada Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara.
DIPA Kemensos tahun anggaran 2020 sebesar Rp 62,7 triliun, dengan postur alokasi anggaran, belanja bantuan sosial Rp 58,1 triliun (92,55 persen), belanja modal Rp 274,28 miliar (0.44 persen), belanja barang Rp 3,89 triliun (6,21 persen) dan belanja pegawai Rp 508,74 miliar (0,81 persen).
Dengan demikian terdapat kenaikan sebesar Rp 3,84 triliun (7,07 persen) dari anggaran tahun 2019 sebesar Rp 58,9 triliun.
Sebagian besar alokasi anggaran diperuntukan untuk bansos program prioritas nasional, yaitu PKH untuk 10 juta KPM sebesar Rp 30,946 triliun dan bantuan sembako murah untuk 15,6 juta KPM sebesar Rp 28,08 triliun.
Presiden menginstruksikan seluruh pimpinan kementerian/lembaga (K/L) secepatnya merealisasikan belanja modal setelah menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2020.
Presiden Jokowi mengatakan, Januari adalah waktu paling ideal untuk memulai proyek, sehingga pembangunan dapat selesai pada Agustus atau September.
"Segera, segera setelah ini adakan lelang. Bulan Januari sudah dilakukan pekerjaan. Jangan menunggu-nunggu. Sudah! Ini perintah," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Presiden mengatakan, seluruh pimpinan K/L dan pemangku kepentingan di negeri ini harus melakukan perubahan, khususnya perubahan pola berpikir ( mindset ). Menurut Jokowi, selama ini proses tender dilakukan hingga menjelang berakhirnya tahun anggaran. Saat ini, kata Presiden Jokowi, pola itu harus diubah total.
" Mindset kita, pola lama harus kita tinggalkan. Mulai secepatnya belanja, terutama belanja modal bagi DIPA yang sudah diserahkan," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Kemensos Segera Kirim Bantuan untuk Pengungsi Nduga
Ia mengatakan, langkah cepat harus dilakukan mengingat kondisi ekonomi global yang tidak pasti akibat perlambatan pertumbuhan dan perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat melawan China.
Presiden Jokowi mengatakan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga telah mengingatkan bahwa untuk tahun 2020, banyak tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, instrumen APBN menjadi instrumen yang sangat vital dan harus dipergunakan secara efektif dan bertanggung jawab oleh seluruh pemangku kepentingan.
"Ibu Menteri Keuangan telah menyampaikan bahwa ketidakpastian ekonomi global, perlambatan pertumbuhan ekonomi menghantui nyaris semua negara, sehingga diharapkan fiskal kita, belanja APBN bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi seawal mungkin," kata Jokowi.
Dalam pelaksanaan program dan anggaran, tambahnya, jangan hanya orientasi pada sent (pengiriman/penyaluran) tapi harus berorientasi pada delivery (diterima).
"Belanjanya harus betul-betul diterima dan dirasakan langsung masyarakat. Oleh karena itu realisasinya tidak hanya bagus, programnya bagus, tapi rakyat harus merasakan," kata Presiden.
Berita Terkait
-
Presiden Serahkan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah 2020 untuk Jabar
-
Mensos Temui Puluhan Anak dari Kawasan Terpencil Indonesia
-
Mensos Ajak Milenial Jadi Pahlawan dan Kebanggaan Orangtua
-
Di Tengah Ratusan Karangan Bunga bagi Djaduk, Ada Nama Jokowi dan Keluarga
-
Berbatik, Jokowi Hadiri Rakornas Indonesia Maju
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan