Suara.com - Ini Potongan Pidato Sukmawati Yang dilaporkan Karena bandingkan Soekarno dan Muhammad SAW
Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden Pertama RI Soekarno dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penistaan agama, Jumat (15/11/2019).
Sukmawati dilaporkan advokat Ratih Puspa Nusanti karena pidatonya diduga melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan cara membandingkan Rasulullah dengan Bung Karno.
Dalam video yang beredar di YouTube, Sukmawati menjadi pembicara dalam sebuah diskusi bertema "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkap Radikalisme dan Berantas Terorisme”, beberapa waktu lalu.
Pada awal pidatonya, Sukmawati membahas soal sejarah bagaimana nasionalisme berkembang di awal abad ke 20. Dalam pidatonya, ia menceritakan pidato Bung Karno pada saat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.
"Sebelum Bung Karno menutup pidatonya yaitu hari lahirnya Pancasila di 1 Juni 1945, suatu pesan kepada rakyatnya kepada bangsanya yang sudah beberapa tahun digembleng untuk menjadi kader-kader nasionalis. Apa itu pesan terakhirnya di penutup hari lahirnya Pancasila? yaitu kemerdekaan hanyalah didapat yang dimiliki bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad merdeka. Merdeka atau mati dan pesan itu betul-betul di dalam sanubari seluruh rakyat Indonesia," ujar Sukmawati dalam pidatonya yang dikutip Suara.com, Sabtu (16/11/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Sukmawati mengaku saat berumur enam tahun melihat adanya terorisme di Indonesia.
Ia menceritakan, ketika itu dirinya mengikuti sang ayah Bung Karno untuk menghadiri Bazar di Perguruan Cikini.
"Di dalam perjuangan membangun bangsa dan negara Indonesia ini saudara-saudara, saya lah anak kecil umur 6 tahun. Saya kira saya yang menjadi saksi hidup. Di umur 6 tahun saya menyinggung soal terorisme. Sayalah saksi hidup dimulainya adanya terorisme.
Baca Juga: Terkait Kasus Sukmawati, Polisi: Pelapor Lihat Langsung di Google
"Bung Karno diundang saat itu sekolah namanya perguruan Cikini untuk membuka bazar. Sudah bazar siap sedia menyambut Presiden datang. Presiden turun dari mobil anak-anak sekolah, guru dan lain-lain sebagainya begitu turun, bleng," kata Sukmawati.
Kemudian dalam pidatonya, Sukmawati mengaku mendengar adanya informasi bahwa calon teroris sebelum direkrut ditanya soal mana yang lebih bagus Pancasila atau Al Quran.
"Saya hanya dengar info ini kalau untuk merekrut yang namanya hijrah kek apa sih itu yang calon radikalis atau calon teroris katanya infonya itu ditanya mana lebih bagus Pancasila sama Al Quran? begitu kan," kata Sukmawati.
Lantas ia menanyakan kepada audiensi bahwa di abad 20, siapa yang berjuang Presiden Soekarno ataukah Nabi Muhammad SAW.
"Sekarang saya mau tanya yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan. Saya minta jawaban. Silakan. Siapa yang mau menjawab berdiri jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.
Forum hening saat Sukmawati melontarkan pertanyaan kepada audiens. Ia kembali bertanya kepada audiens yang dihadiri sejumlah mahasiswa.
Berita Terkait
-
Terkait Kasus Sukmawati, Polisi: Pelapor Lihat Langsung di Google
-
Sukmawati Resmi Dilaporkan Polisi, Bandingkan Bung Karno dan Nabi Muhammad
-
Bandingkan Nabi Muhammad dan Soekarno, Sukmawati Disemprot Said Didu
-
HNW: Untung Proklamator Indonesia Bung Karno, Bukan Sukmawati
-
Sukmawati Soekarnoputri: Saya Saksi Hidup Munculnya Terorisme
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional