Suara.com - Hasil sebuah penelitian bisa jadi membuat miris terkait maraknya sampah plastik di Indonesia. Konsentrasi bahan kimia berbahaya dari sisa limbah plastik mulai ditemukan di dalam telur ayam kampung yang dipelihara di dekat tumpukan limbah plastik di Jawa Timur.
Limbah-limbah itu diketahui bisa menimbulkan penyakit serius pada manusia seperti kardioveskular dan masalah reproduksi.
Demikian tulis sebuah lembaga penelitian di bidang kesehatan lingkungan global dan kebijakan, International Pollutants Elimination Network (IPEN), dalam sebuah pernyataan yang diterima DW Indonesia, Kamis (14/11/2019).
Para peneliti menganalisis telur-telur ayam kampung yang dikumpulkan dari daerah Bangun dan Tropodo di Jawa Timur. Ayam-ayam peliharaan warga ini sehari-harinya mencari makan di antara gundukan limbah plastik. Di Bangun, warga membakar tumpukan sampah plastik untuk mengurangi volume sampah yang menyumbat dan memenuhi jalan di sekitar rumah. Sedangkan di Tropodo, limbah plastik digunakan untuk bahan bakar pabrik tahu.
Sampah Plastik Impor
Seperti diketahui, sampah plastik impor telah membanjiri perkampungan di daerah ini sejak Cina menutup pintu bagi limbah plastik dari seluruh dunia pada tahun 2018. Antara tahun 2017 dan 2018, volume impor limbah plastik Indonesia pun meningkat dua kali lipat, menurut data UN Comtrade.
Telur-telur ayam yang dikumpulkan dari masyarakat di sana mengandung bahan kimia terlarang yang sangat berbahaya seperti dioksin, dan PFOS yang sulit diuraikan. Selain itu ada juga bifenil poliklorinasi (PCB), dan eter difenil polibrominasi (PBDEs), parafin terklorinasi rantai pendek (SCCP) dan perfluorooctane sulfonate (PFOS) dalam tingkat yang tinggi. Semua bahan kimia beracun ini diatur ketat secara global oleh Konvensi Stockholm, sebuah perjanjian yang mengikat secara hukum oleh PBB.
Bahan Kimia Berbahaya
Penelitian ini menemukan bahwa telur ayam kampung dari Tropodo mengandung kadar dioksin tertinggi kedua di antara telur-telur di Asia yang pernah diteliti. Kadar dioksin di dalamnya sebanding dengan kadar dioksin tertinggi di situs Bien Hoa di Vietnam, yang merupakan pangkalan udara Angkatan Darat AS dengan tanah yang sangat terkontaminasi Agen Oranye.
Baca Juga: Komisi VII Terus Soroti Sampah Plastik di Indonesia
Dengan kadar setinggi ini, orang dewasa yang hanya makan satu telur dari ayam kampung berkeliaran di sekitar pabrik tahu di Tropodo akan mengkonsumsi dioksin terklorinasi jauh melebihi ynag direkomendasikan. Selain itu, telur dari Tropodo dan Bangun juga diketahui mengandung SCCPs dan PBDEs, bahan kimia tahan api yang digunakan dalam plastik.
"Limbah plastik adalah masalah polusi kimia beracun yang serius,” ujar Yuyun Ismawati, salah satu pendiri dan penasihat senior Nexus3, lembaga swadaya yang bergerak di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. "Hasil kami ini harus dapat membunyikan bel alarm pada setiap komunitas yang berusaha menangani tsunami sampah plastik," ujar Yuyun.
Ia menambahkan bahwa negara-negara di belahan bumi utara harus berhenti memperlakukan negara di belahan bumi selatan seperti tempat sampah.
Risiko Bagi Manusia
Sejumlah penelitian telah mengaitkan bahan kimia yang ditemukan dalam telur-telur ini dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Berbagai penyakit serius pada manusia, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis ada kaitannya dengan paparan dioksin.
Selain itu, bahan kimia tahan api, SCCP dan PBDEs mengganggu fungsi endokrin dan secara negatif mempengaruhi kesehatan reproduksi. PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
Berita Terkait
-
Tepergok Remas Payudara Cewek di Jalan, Supriyadi Keok Diamuk Warga
-
Geger Telur Terkontaminasi Dioksin, Khofifah Beri Alternatif Bahan Bakar
-
Geger Telur Terkontaminasi Dioksin, Ecoton Desak Pemprov Jatim Lakukan Ini
-
Sempat Unggah Foto Mesra, Siswi SMP Diduga Dibawa Kabur Teman Lelaki di FB
-
Anisa Dilaporkan Hilang, Terakhir Pamit ke Rumah Nenek Antar Buah Mangga
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal